Irjen Pol Suharyono pun meminta, pihak tertentu yang mengajukan kembali ketidakpuasannya, mohon jangan viral-viral dan bikin gaduh yang tidak ada bukti dan kebenarannya. Namun, jika ada fakta-fakta baru dipersiapkan untuk mengajukan permohonannya dan dibawa ke Polda Sumbar.
“Kami minta kepada guru, orang tua, tokoh pemuda, alim ulama, lebih mencermati apa yang menjadi aktivitas anak-anaknya dalam perlindungan anak-anaknya, sering terjadi tawuran antar pelajar, geng. Kami tidak pernah berhenti, imbauan pencegahan, penanggulangan tawuran, gengster tertentu yang merugikan orang lain dan diri sendiri,” kata dia.
Irjen Pol Suharyono mengingatkan orang tua dan guru berperan aktif mengawasi anak didiknya masing-masing. Dengan begitu, anak-anak dan remaja bisa dicegah agar tidak melakukan aksi tawuran, terutama pada momen libur panjang sekolah.
Tidak dipungkiri, menurut Irjen Pol Suharyono maraknya aksi tawuran belakangan ini yang akan membahayakan anak-anak dan lingkungan. Aparat kepolisian pun terus melakukan pengamanan dengan patroli.
“Karena seringnya terjadi tawuran di mana-mana, kami juga meningkatkan penegakan hukum dan pencegahan untuk itu. Pendidikan menjadi kunci yang menentukan masa depan anak. Oleh sebab itu, peran serta lingkungan sekitarnya menjadi sangat berarti. Keluarga, sekolah, dan juga pergaulan itu menentukan masa depan anak-anak kita di masa yang akan datang,” tutupnya. (rgr)