Sebanyak 15 ton garam disiapkan untuk disemai sebanyak tiga kali sorti penerbangan dalam satu hari dan berlangsung dalam beberapa hari ke depan. Operasi TMC merupakan cara modifikasi cuaca dengan menabur zat NaCl di langit menggunakan pesawat dan dianggap paling efektif untuk mengendalikan potensi awan hujan.
Masih Ada 1 Juta Meter Kubik
Material Vulkanik
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan masih ada 1 juta meter kubik material vulkanik yang berada di Gunung Marapi. Material vulkanik itu merupakan sisa dari erupsi gunung tersebut beberapa waktu lalu. Sisa material vulkanik itu akan berubah menjadi lahar dingin bila terguyur hujan.
“Kurang lebih menurut Badan Geologi (material vulkanik di Gunung Marapi) ada 1 juta meter kubik. Untuk itu, kami telah melakukan pemetaan terhadap wilayah-wilayah rawan yang berpotensi terdampak banjir lahar dingin susulan,” kata Dwikorita.
Di mana, menurutnya Dwikorita, ada 25 aliran sungai yang terdapat di lereng Gunung Marapi menjadi tempat mengalirnya lahar dingin. Sehingga, pihaknya bersama Badan Geologi dan PUPR ini mengidentifikasi zona-zona yang perlu diwaspadai.
“Jadi kami melihat adanya pertemuan 2 sungai atau lebih ada beberapa sungai yang bertemu. Zona-zona inilah yang nantinya berpotensi untuk mengalami luncuran hanyutan bongkah-bongkah batu besar yang bisa terangkut, karena air hujan itu sudah bercampur dengan abu vulkanik menjadi larutan pekat yang dapat membawa bongkah-bongkah tadi,” sambungnya.
Wilayah-wilayah rawan itu, antara lain: Sawah Gombak, Kabupaten Tanahdatar; Pasir Laweh, Kabupaten Agam; Sungai Tarab, Kabupaten Tanahdatar; dan Bukik Batubuah, Kabupaten Agam.
Kemudian, Batipuh Ateh, Kabupaten Tanahdatar; Batipun Baruah, Kabupaten Tanahdatar; Objek Wisata Bukik Bulek, Kabupaten Limapuluh Kota; serta Kota Padangpanjang.
“Itu yang perlu kami sampaikan sebagai peringatan dini, kami segera koordinasi dengan pemerintah daerah, apabila hujan akan ditutup zona tersebut,” pungkasnya. (fan)