Tahun 2024, Pemprov Sumbar Fokus 7 Prioritas Pembangunan

KETERANGAN PERS— Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, didampingi Kepala Dinas Kominfotik Sumbar, Siti Aisyah, Kepala Biro Adpim Setdaprov Sumbar, Mursalim dan Kepala Bappeda Sumbar, Medi Iswandi berikan keterangan pers terkait capaian program dan kegiatan tahun 2023 dan Outlook APBD Sumbar Tahun 2024, Selasa, (2/1) di Istana Gubernur.

PADANG, METRO–Pada tahun 2024 ini, Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Pemprov Sumbar) di bawah kepemimpinan Gubernur Mahyeldi Ansharullah dalam melaksanakan program dan kegiatan pembangunannya fokus pada peningkatan nilai tambah produktivitas pertanian hingga pembangunan infrastruktur berkeadilan.

Lebih lanjut, Mahyeldi mengatakan, tahun 2024 terdapat sejumlah fokus sektor pembangunan. Yak­ni, pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), kehi­dupan berfalsafah Adat Ba­sandi Syarak, Syarak Ba­san­di Kitabullah (ABS-SBK). peningkatan nilai tambah produktivitas per­tanian.

“Tahun 2024 ini, kita juga fokus pada peningka­tan usaha perdagangan industri kecil menengah (IKM) berbasis ekonomi digital, pembangunan in­fras­truktur berkelanjutan, ekonomi kreatif kepariwi­sataan, infrastruktur ber­kea­dilan hingga mencip­takan tata kelola peme­rintahan serta pelayanan publik yang berkualitas,” kata Mahyeldi saat jumpa pers rilis Outlook APBD Sumbar 2024, Selasa (2/1) di Istana Gubernur.

Mahyeldi mengatakan, tahun 2024 ini, Anggaran Pendapatan Belanja Da­erah (APBD) Sumbar se­besar Rp6,7 triliun. Untuk mengoptimalkan pemba­ngunan SDM, Dinas Pendi­dikan Sumbar mendapat porsi APBD cukup besar mencapai Rp2,503 triliun untuk 321 kegiatan.

Sementara sektor ke­se­hatan alokasi APBD se­besar Rp747 miliar, dengan rincian sebesar Rp180 mi­liar dan empat rumah sakit daerah (Rp662 miliar). “Da­ri realisasi anggaran terse­but ditargetkan In­deks Pem­bangunan Manusia (IPM) 2024 mencapai 74,25 per­sen,”katanya didam­pingi Kepala Dinas Komin­fotik Sumbar, Siti Aisyah dan Kepala Bappeda Sum­bar, Medi Iswandi.

Sementara itu untuk prioritas kehi­dupan sosial ber­falsafah ABS-SBK, Di­nas Kebudayaan Sumbar akan mengelola anggaran se­besar Rp31,8 mi­liar de­ngan target Indeks Pem­ba­ngu­nan Ke­­bu­­da­ya­an (IPK) 62,70 per­sen dan in­deks ke­tahanan sosial bu­daya 62,80 per­sen.

Sedangkan Di­nas Arsip dan Perpus­ta­kaan Sum­bar alo­kasi ang­ga­rannya se­be­sar Rp15,8 miliar dengan target In­deks Pemba­ngu­nan Lite­rasi Masyarakat (IPLM) 15 persen. Dinas P3AP2KB Sumbar sebesar Rp20 mi­liar dengan sejum­lah program kegiatan.

Dalam upaya pening­katan nilai tambah dan produktivitas pertanian, Dinas Perkebunan Tana­man Pangan Sumbar direa­lisakan anggaran sebesar Rp170 miliar dengan target persentase peningkatan pendapatan petani 5 per­sen Nilai Tukar Petani (NTP) 101,40 persen, Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) 104,50 persen.

Sementara itu Dinas Kelautan dan Perikanan mengelola Rp63,3 miliar  dengan target indikator kinerja pendapatan pem­budidaya ikan Rp 50,048 juta dan pendapatan nela­yan Rp 42,443 juta.

Dinas Peternakan Rp 77 miliar dengan target ki­nerja pendapatan peter­nak  Rp52,779 juta. Dinas pangan Sumbar Rp32 mi­liar dengan target penda­patan petani tanaman pa­ngan dan hor­tikultura  5 per­sen dan In­deks keta­hanan pa­ngan 82,60 per­­sen. “Ja­di se­cara ke­selu­ru­han target Pro­duk Do­mestik Re­­gional Bruto (PDRB) se­besar Rp44 triliun pada tahun 2024,” ka­tanya.

Selanjutnya un­tuk prio­ritas keempat yaitu Pe­ningkatan Usaha Perda­gangan dan Industri Kecil Menengah serta Eko­nomi Berbasis Digital,  Di­nas Perindustrian dan Per­da­gangan Sumbar alokasi APBD-nya sebesar Rp30 miliar dengan target kontri­busi sektor perdagangan terhadap PDRB 17,3 per­sen, kontribusi sektor in­dustri terhadap PDRB 9,02 persen laju pertumbuhan sektor perdagangan 5 per­sen. Sedangkan Dinas Ko­perasi dan UMKM alokasi APBD sebesar Rp26 miliar dan Dinas PTSP sebesar Rp14 miliar lebih.

Untuk prioritas Eko­no­mi Kreatif dan Kepari­wisataan, Dinas Pariwisata Sumbar mengelola sebe­sar Rp30,1 miliar, Dinas Koperasi dan UMKM Rp 26 miliar. Prioritas Pemba­ngunan Infrastruktur yang Berkeadilan, Dinas Dinas BMCKTR Sumbar me­nge­lola Rp251 miliar, Dinas Perkimtan Rp121 miliar  dan Dinas PSDA Sumbar (Rp93 miliar).

“Itulah beberapa alo­kasi APBD Sumbar tahun 2024 yang tersebar di se­jumlah OPD untuk men­capai optimalisasi pemba­ngunan Sumbar di seluruh sektor,” katanya

Di sisi lain Mahyeldi juga memaparkan capaian tahun 2023, sejumlah indi­kator kinerja makro Pro­vinsi Sumbar yang mampu melebihi target. Terutama indek pembangunan ma­nusia (IPM) dengan angka 75,64 persen yang menem­patkan Sumbar 7 tertinggi nasional.

Pemprov Sumbar me­narg­etkan IPM pada 2023 sebanyak 73,23 persen, realisasi 75,64 persen. Pa­da 2024 Pemprov Sumbar menargetkan 74,25 persen rencana kerja pemba­ngu­nan daerah (RKPD).

Peningkatan juga ter­lihat jika dibanding dengan IPM 2022 berada posisi 9 tertinggi nasional dengan 74,26 persen. Untuk per­tumbuhan ekonomi 2023, target 4,57 persen secara keseluruhan tercapai 4,79 persen. Sedangkan indek gini ratio, atau jarak antara kaya dengan miskin cukup rendah, target 0,296 per­sen, realisasinya mencapai 0,280 persen per Maret 2023.

Dengan angka itu, me­nempatkan Sumbar pada posisi 3 terendah di na­sional. Artinya, jarak orang kaya dengan miskin tidak begitu tinggi. Tingkat ke­miskinan Sumbar berada pada angka 5,90 persen. Jumlah itu melebihi target yang ditetapkan pada 6,16 persen. Dengan itu, me­nempatkan Sumbar pada posisi posisi 6 terendah di nasional.

Dengan angka itu, ma­ka jumlah penduduk miskin ditargetkan hanya 353,68 ribu jiwa. Pada 2023, me­nurun menjadi 340,37 ribu jiwa. Begitu juga dengan kemiskinan ekstrem, rea­lisasi kinerja Pemprov Sum­bar melebihi target yakni, mencapai 0,41 per­sen dari 0,50. Ditargetkan pada 2024 menjadi nol per­sen.

Kemudian angka pe­ngangguran terbuka, pada 2023 cukup kecil. Ditar­getkan 6,45 terealisasi 5,94 persen. Lebih lanjut, sela­ma tahun 2023 Pemprov Sumbar men­dapatkan 37 penghargaan di tingkat nasional.

“Di tingkat nasional, Pemprov Sumbar menda­patkan 37 penghargaan. Penghargaan terakhir yang kita terima dari Ko­misi Informasi RI yang mendapatkan Anugrah Ke­terbukaan Informasi Publik 2023 dan dari Menteri Per­lindungan Perempuan dan Anak berupa penghargaan Parahita Eka Praya (APE),” ujarnya. (fan/adv)

Exit mobile version