4 Perampok Pedagang Emas Ditangkap di Kabupaten Agam, 2 lagi Buron, Direncanakan sejak Agustus, Korban sudah Diintai

PERAMPOK DITANGKAP— Jajaran Polres Agam menangkap empat pelaku perampokan pedagang emas dan menyita barang bukti hasil rampokannya. Sementara, dua pelaku masih diburu.

AGAM,METRO–Empat orang pelaku yang merampok pedagang emas di Jalan Raya Bukittinggi-Lubuk Basung KM 20, Labuah Sampik, Nagari Parik Panjang, Kecamatan Matur, Kab upaten Agam, akhirnya ditangkap. Sementara, dua pelaku yang identitasnya sudah dikantongi Polisi, hingga kini masih buron.

Para pelaku perampokan bersenjata api yang sudah ditangkap oleh jajaran Satreskrim Polres Agam ini diketahui berinisial HT (48) warga Kota Padang, NZ (65), asal Solok, RR (31) Tilatang Kamang, Agam dan RA (40) warga Kabupaten  Limapuluh Kota.

Selain itu, petugas juga menemukan barang bukti berupa emas hasil rampokan yang sudah dilebur seberat lebih kurang 381,5 Gram, 1 buah kalung emas 25 karat seberat 112,5 gram dan uang tunai sebesar Rp 394.700.000. Tak hanya itu saja, petugas juga menyita satu unit mobil pikap, satu unit mobil minibus dan satu unit sepeda motor.

Kapolres Agam, AKBP Ferry Ferdian membenarkan pihaknya sudah menangkap empat orang pelaku perampokan terhadap pedagang emas. Mereka ditangkap di wilayah Sumbar dan Provinsi Riau. Dari hasil pemeriksaan, tiga dari empat orang pelaku merupakan residivis yang terlibat dalam kasus pencurian.

“Tersangka HT pernah menjalani hukuman selama 3 tahun di Lapas Klas II B Solok atas kasus Tindak pidana pencurian truk pada tahun 2018 lalu. Kemudian tersangka NZ pernah menjalani hukumam dua kali di lapas Anak Aia Kota Padang atas kasus uang palsu dan pencurian ternak. Sedangkan tersangka RA pernah terlibat kasus pencurian kendaraan bermotor dan dihukum satu tahun di Lapas Padangpanjang,” ungkap AKBP Ferry saat konferensi pers, Kamis (13/10).

Menurut AKBP Ferry, tersangka HT ditangkap pada 18 September atau dua hari pascakejadian di Padang. Lalu tanggal 20 September, NZ ditangkap di Solok dan dua tersangka lainnya yakni RR dan RA ditangkap di Indragiri Hulu pada 22 September 2022.

Menurut AKBP Ferry, para pelaku sudah melakukan pengintaian terhadap korban sejak bulan Agustus 2022 lalu. Mereka mulai merencanakan dan mulai mengamati pergerakan target yang biasanya berjualan perhiasan emas di pasar Lawang setiap hari Jumat.

“Pelaku merencanakan aksi perampokan ini dengan berkumpul di Bukittinggi pada Agustus. Lewat hasil pertemuan itu, dua orang kemudian menjalankan aksi pengintaian terhadap korban. Dua pengintai ini menggambar dan mengintai korban sehingga mereka bisa mengetahui kebiasaan korban, maupun jam berapa korban pulang ke rumah dari pasar,” ujar AKBP Ferry.

Pada hari yang disepakati, dikatakan AKBP Ferry, para pelaku mulai melancarkan aksinya dengan cara menghadang korban di jalan Matur- Bukittinggi, Jorong Parik Panjang, Nagari Parik Panjang, saat akan pulang sekitar pukul 16.20 WIB.

“Pelaku yang menggunakan minibus jenis Kijang Super menabrakkan kendaraan ke mobil milik korban selanjutnya menodongkan senjata api dan menggasak barang bukti. Salah satu tersangka juga menembak korban menggunakan senjata api,” kata AKBP Ferry.

Usai merampas perhiasan dan sejumlah uang, ditambahkan AKBP Ferry, kawanan pelaku ini langsung kabur ke jalan alternatif ke Bukittinggi. Namun di tengah perjalanan kawanan pelaku ini sengaja membakar minibus yang digunakan kemudian pindah ke mobil pikap dan sebagian lagi kabur ke dalam kawasan hutan.

“Setelah situasi dirasa aman, pelaku berkumpul kembali dan membagi hasil rampasan uang masing-masing Rp 10 juta untuk modal melarikan diri dan nantinya akan bertemu kembali di Pekanbaru,” terangnya lagi.

AKBP Ferry menegaskan, kawanan rampok ini memiliki peran berupa eksekutor, pemetaan, maupun sopir. HT berperan sebagai sopir yang membantu para tersangka melarikan diri. Tersangka HT menjemput lima pelaku eksekutor menggunakan mobil pikap usai membakar mobil yang digunakan saat merampok.

“Sementara, tersangka lain yakni NZ, RR merupakan eksekutor. Lalu RA selain eksekutor juga berperan sebagai pemetaan. Dua tersangka lain yang kabur, selain sebagai eksekutor, salah satunya juga pelaku yang menembak korban dengan senpi,” jelasnya.

AKBP Ferry menuturkan, untuk dua orang tersangka lagi masih dilakukan pengejaran. Menurutnya, hasil penyelidikan dan pemeriksaan terhadap empat pelaku didapat para pelaku beraksi menggunakan dua jenis pistol. Meski telah mengetahui jumlah senjata api yang digunakan saat beraksi, pihaknya  belum bisa memastikan jenis pistol yang digunakan pelaku lantaran belum ditemukan.

“Snjata api yang digunakan sampai saat ini belum ditemukan. Dari keempat pelaku yang diamankan, tidak mengakui senjata api milik mereka. Diduga, senjata api yang dipakai saat merampok masih berada pada kedua tersangka yang masih buron. Mudah-mudahan saja dalam waktu dekat dua tersangka tersebut bisa ditangkap,” tutupnya.

Sebelumnya, seorang pedagang emas di Pasar Lawang, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam dirampok komplotan penjahat bersenjata api saat mengendarai mobil di Jalan Raya BukittinggiLubuk Basung KM 20, Jumat (16/9) sekitar pukul 16.00 WIB.

Tak hanya dirampok, komplotan ini juga tega menembak korban bernama Man Ujang (47) hingga menyebabkan peluru bersarang di pahanya. Usai ditembak, kompolotan itupun dengan mudah mengambil 1 Kg emas dan uang tunai Rp 100 juta milik korban.

Warga yang melihat adanya aksi perampokan itu, berusaha memberikan pertolongan kepada korban yang sudah menjerti kesakitan berismbah darah. Korban langsung dilarikan ke Puskesmas Matur untuk mendapatkan penanganan medis.

 Namun, karena lukanya cukup parah, korban kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Achmad Mochtar, Bukittinggi untuk menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru yang bersarang di pahanya sebelah kanan.

Sementara, warga juga sempat mengejar komplotan yang berjumlah empat orang yang kabur menggunakan mobil Totyota Kijang dengan pelat nomor B 1839 YG. Sayangnya, komplotan perampok itu berhasil melarikan diri ke dalam perkebunan sawit membawa hasil rampokannya.

Sebelum berhasil melarikan diri, komplotan tersebut meninggalkan mobilnya di pinggir jalan lantaran rusak dan mengalami korsleting. Tak lama, api mulai membesar di bagian depan mobil yang dipakai komplotan itupun, dan menjala ke seluruh bagian mobil hingga ludes terbakar. (pry)

Exit mobile version