Ratusan Mahasiswa di Luak Limopuluah Demo, “BBM Naik, Rakyat Tercekik”

DEMO— Ratusan mahasiswa Politani Tanjung Pati demo di Kantor Bupati Limapuluh Kota untuk mendesak batalkan kenaikan harga BBM.

LIMAPULUH KOTA, METRO–Pergerakan menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) makin meluas. Jumat (9/9), ratusan mahasiswa di Luak Limopuluah (Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota) menggelar aksi di Kantor DPRD Kota Payakumbuh dan Kantor Bupati Limapuluh Kota.

Ratusan mahasiswa Politani Payakumbuh di Tanjung Pati, melakukan aksi demo ke Kantor Bupati Limapuluh Kota di Kawasan Bukik Limau Kecamatan Harau pada Jumat (9/9) sekitar pukul 15.00 WIB. Mahasiswa dalam aksinya mendesak agar Pemkab menyampaikan tuntutan mereka kepada Pemerintah Pusat, batalkan kenaikan BBM.

Mahasiswa membacakan empat tuntutan. Pertama, batalkan kenaikan harga BBM bersubsidi karena akan berdampak buruk pada perekonomian masyarakat yang baru bangkit setelah pandemi. Kedua, mendesak pemerintah untuk menunda proyek strategis nasional yang tidak berdampak langsung pada masyarakat dan dialihkan kepada subsidi BBM.

Tiga, mendesak pemerintah untuk mengatur regulasi pemakaiaan BBM Bersubsidi dan bertanggungjawab atas kebocoran subsidi BBM di masyarakat. Dan terakhir, mendesak Menteri Keuangan melakukan transparansi dana alokasi subsidi BBM.

Demo damai tersebut dimulai ratusan mahasiswa dengan longmarch dari kampus mereka di Tanjung Pati di bawah pengawalan mobil patroli Polisi. sementara di Kantor Bupati puluhan petugas Kepolisian, Satpol-PP dan Dinas Perhubungan juga berjaga menanti kedatangan rombongan mahasiswa yang dikomandoi Ketua BEM Politani Payakumbuh, Ilham Apreza.

Sampai di gerbang Kantor Bupati, aksi mahasiswa sempat terhenti karena petugas Kepolisian memasang pagar penghalang agar mahasiswa tidak masuk terlalu jauh. Namun Kapolres Limapuluh Kota, AKBP Condrat Yusuf akhirnya mengizinkan mahasiswa untuk berkumpul di lapangan upacara, sementara satu unit mobil yang ditumpangi koordinator aksi diizinkan naik hingga ke parkiran Kantor Bupati.

Dalam aksi demo itu ratusan mahasiswa juga membawa puluhan spanduk yang berisikan penolakan terhadap kenaikan harga BBM, kekecewaan pada pemerintah serta spanduk yang bertuliskan “BBM Naik, Jokowi Turun. Selain itu juga ada tulisan cukup rambut kami berantakan, negara jangan. Indonesia gawat darurat BBM naik, rakyat tercekik. BBM elit ekonomi sulit. September kelam, dan banyak lagi spanduk dan pamplet yang dibawa peserta demo bertulisan, yang meminta BBM diturunkan.

Koordinator aksi, Ilham Apreza menyebutkan bahwa aksi yang dilakukan ratusan mahasiswa sebagai bentuk kekecewaan kepada Pemerintah terkait naiknya harga BBM.

“Ini bentuk kekecewaan dan Penolakan kita karena naiknya harga BBM, kasihan masyarakat ekonomi menengah ke bawah,” ucapnya.

Kehadiran Bupati Limapuluh Kota, Safarudin didampingi sejumlah kepala OPD dan anggota DPRD disambut sorakan oleh ratusan mahasiswa yang melakukan aksi demo.  Selain melakukan orasi, demo mahasiswa ke Kantor Bupati Limapuluh Kota itu juga diwarnai dengan aksi teatrikal. (uus)

Exit mobile version