Keluar dari NII Dharmasraya, Ustad Wawan Dirikan Yayasan, Rangkul Anggota lain Setia NKRI dan Belajar Islam 

SETIA NKRI— Mantan Pendukung dan Simpatisan NII Dharmasraya menyatakan keluar dari organisasi terlarang itu dan mengucapkan janji setia kepada NKRI dan Pancasila.

DHARMASRAYA, METRO–Ustad Wawan, salah seorang pentolan Negara Islam Indonesia (NII) Kabupaten Dharmasraya telah keluar dari organisasi tersebut dan kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indenesia (NKRI).

Kini tidak hanya seke­dar keluar saja, Ustad Wa­wan menyatakan dirinya siap berjuang untuk me­nga­jak kawan-kawannya yang masih bertahan di NII, agar mengikuti lang­kahnya keluar dari orga­nisasi tersebut.

Ustad Wawan juga me­ngimbau kawan-kawannya yang pernah aktif di NII diwajibkan dan diharapkan, agar lebih banyak lagi belajar tentang Islam.

“Jangan hanya belajar mengambil satu jalur saja. Banyak ajaran NII yang menyimpang dan menye­satkan yang akan menim­bulkan kekacauan sesama Islam dan bahkan kepada negara nantinya,” tegas Ustad Wawan, saat dihu­bungi, Selasa (5/7).

 ”Jika hanya mengam­bil satu sisi ajaran agama saja, kita yang tersesat selama ini, kita tidak tahu. Saya anjurkan dan wajib­kan, bahkan saya ingin memaksa belajarlah di luar NII. Jangan seperti katak tempurung, seakan-akan sudah paham ilmu banyak, ternyata ketika dibuka tempurungnya, il­mu di luar itu luas,” tam­bahnya.

Ustad Wawan sekali lagi menghimbau kepada kawan- kawan yang masih di NII, agar harus banyak belajar. Terutama tentang aqidah. Menurutnya, sela­ma ini di NII menimbulkan kebencian sesama mus­lim. “Bahkan mengkafirkan negara. Efek belajar Islam yang salah,” tegasnya.

Diungkapkannya, saat ini untuk sebagian besar sudah banyak kawan-ka­wannya yang kembali ke NKRI. Terakhir, ada lima orang di NII yang telah deklarasi keluar dari orga­nisasi tersebut.

“Cuma ada beberapa yang masih belum (kembali ke NKRI-red). Jangan sam­pai benih-benih itu timbul lagi,” harapnya.

Untuk mengajak ka­wan-kawannya yang be­lum kembali ke pangkuan NKRI, Ustad Wawan kini beru­saha membuat sebuah ya­ya­san. Tujuannya, untuk mengkoordinir dan mem­bina mereka yang masih di NII. Pembinaan baik se­cara halus atau secara paksa. Tujuannya, agar mereka keluar NII dan menerima ilmu luar.

Terkait rencana mendi­rikan yayasan tersebut, Ustad Wawan menyebut­kan dirinya sudah menga­jukan sejumlah nama nan­tinya. Namun, nama yang sesuai untuk yayasan yang akan berdiri nanti, yakni Yayasan Insan Peduli Umat Dharmasraya.

“Dengan adanya yaya­san ini, intinya saya de­ngan dukungan kuat orga­ni­sasi untuk mengajak me­reka. Untuk melakukan pembi­naan mereka,” te­gasnya.

Ustad Wawan bahkan menegaskan, jika sean­dainya pembinaan yang dilakukan tidak berhasil, maka upaya lainnya de­ngan menyempitkan gera­kan mereka.

“Dengan yayasan ini, kita akan menyempitkan gerakan mereka dengan sosialisasi ke sekolah-seko­lah dan masyarakat. De­ngan organisasi akan lebih terorganisir. Kita kasih tahu masyarakat, kalau ciri-ciri mereka seperti ini ngajinya jangan ikut,” ungkapnya.

Sebagai mantan Ang­gota NII, Ustad Wawan juga berpesan agar masya­rakat untuk peka dan me­waspadai gerakan radika­lisme dan senantiasa mem­biasakan diri untuk tidak menerima berita atau informasi yang belum jelas kebenarannya.

Tidak hanya terhadap masyarakat yang belum terpapar, Ustad Wawan juga menyampaikan pe­sannya untuk masyarakat yang me­miliki kerabat mau­pun sau­dara yang ter­indi­kasi ter­papar gerakan NII maupun kelompok radikal lainn­ya, untuk bisa menge­valuasi dan berpikir kritis bahwa agama harus men­jadi rahmat bagi peme­luknya.

“Intinya mereka harus mau belajar membuka diri. Ketika atas nama Islam mau bermusuhan dan mem­bu­nuh, maka dipertanyakan keyaki­nan yang seperti itu. Butuh dukungan seluruh pihak un­tuk memerangi radikalisasi ini,” tegasnya. (fan)

Exit mobile version