Politikus PKS Sebut Isu Kenaikan Pertalite dan LPG 3 Kg Kado Pahit

Anggota Komisi VII DPR RI Diah Nurwitasari.

JAKARTA, METRO–Pemerintah mengatakan sedang mengkaji kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan LPG 3 kg. Hal ini pun menimbulkan pro­tes keras dari masyarakat.

Anggota Komisi VII DPR RI Diah Nurwitasari menyampaikan, sampai kapan pemerintah hendak mempersulit keadaan rak­yat. Hal ini tentu akan menjadi kado pahit baru pada saat Ramadan.

“Saya terus terang tidak bisa membayangkan, kenaikan Pertamax, kelangkaan Solar, kenaikan harga minyak goreng su­dah jadi kado pahit menyambut Ramadan,” kata dia saat Rapat Dengar Pendapat bersama Dirut Pertamina, Rabu (6/4).

“Saya tidak bisa membayangkan ini jadi kado pahit ke berapa kalau sampai gas LPG 3 kg subsidi ini juga naik. Saya tidak mau jadi kejutan di Bulan Ramadan atau menghadapi Idul Fitri,” sambungnya.

Kata dia, masyarakat saat ini sudah bukan lagi menjerit, tapi sudah putus asa mendengar harga BBM akan dinaikkan. Menurutnya, perang Rusia-Uk­raina tidak bisa menjadi alasan terus-terusan ke­naikan ini, jadi perlu dicarikan jalan lain.

“Masyarakat sudah menjerit di mana-mana, itu teriak-teriak kita mau dinaikkan apa lagi, mau sampai batas mana pemerintah membiarkan masya­rakat kesulitan,” terang dia.

Saat ini, pengguna LPG 3 kg sekitar 93 persen. Apabila ini naik, maka akan berdampak sangat besar bagi masyarakat.

“Bayangkan itu kemudian naik harganya, ini dampak pasti luar biasa dan menyakitkan bagi ma­sya­rakat. Artinya ini menantang kita semua bagaimana bersama pemerintah menghadirkan solusi cerdas,” ucapnya.

“Kalo pandemi bisa refocusing, tapi kenaikan ini tidak bisa refocusing anggaran agar jelas ini untuk rakyat. Kasihan rakyat,” tandas Diah. (jpg)

Exit mobile version