SOLOK, METRO-Terkait isu tidak sedap terhadap dirinya selaku Ketua DPC Gerindra Kabupaten Solok, Jon Firman Pandu membantah adanya utang piutang berupa mahar politik dengan Iriadi Dt. Tumanggung salah seorang calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2020 lalu.
Berita yang dilansir oleh sejumlah media online itu dinilai Jon Firman Pandu telah menyudutkan dirinya dan partai Gerindra. Jon Firman Pandu menegaskan partai Gerindra tidak mengenal adanya mahar politik dalam proses pencalonan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.
Namun dirinya tidak membantah adanya sumbangan dari Iriadi Dt Tumanggung untuk partai. Sumbangan itu memang tidak langsung diterima dirinya, sebab waktu itu dirinya tengah berada diluar daerah.
Dalam sumbangan itu Jon Pandu menekankan, dalam memberikan bantuan terhadap partai yang diberikan Iriadi, tidak ada semacam perjanjian hutang piutang atau berupa pinjaman antara dirinya sebagai ketua DPC dengan Iriadi.
“Konteksnya bantuan, ya kita terima, bukan pinjaman, terkait keputusan siapa yang akan diusung partai, tentu itu keputusan bulat di DPP Gerindra,” ujarnya.
Jon Firman Pandu mengaku kaget dengan pemberitaan di sejumlah media online soal mahar politik yang melibatkan Iriadi Dt. Tumanggung dan ketua DPC ketua Gerindra Kabupaten Solok, Jon Firman Pandu. “Apalagi persoalan ini kenapa baru sekarang dimunculkan. Saya tidak mengerti apa maksud dari semua ini dan mengapa partai Gerindra yang selalu digoyang,” jelasnya.
Pada hal Jon Pandu mengatakan, sebelum Gerindra membuka pendaftaran bakal calon bupati kala itu dia sudah berkomunikasi. Menurutnya, Iriadi merupakan sosok perantau yang ingin pulang membangun kampung dengan maju menjadi bupati. Lantas, dia berminat maju lewat Partai Gerindra.
“Beliau ingin berpartipasi (menyumbang) ke partai. Tapi saya katakan, keputusan maju sebagai bupati ada di tangan pusat (DPP Gerindra), bukan di saya sebagai Ketua DPC Gerindra,” katanya.
Jadi menurutnya, sumbangan tersebut merupakan persoalan dengan partai dan bukan dirinya secara pribadi. Menurutnya, tudingan mahar politik membuat preseden buruk terhadap Gerindra dan dirinya.
Dan persoalan ini menurut Jon Pandu dirinya juga sudah berkoordinasi dengan DPD Gerindra Sumbar. Dan sekarang Jon Pandu memilih fokus kerja karena banyak persoalan yang harus dipikirkan dalam membangun daerah Kabupaten Solok.
Dirinya berharap jangan ada lagi kegaduhan kegaduhan yang sengaja dimunculkan apalagi sampai mengadu domba antara saya dan IriadiĀ Dt Tumanggung. Karena dirinya yakin Iriadi Dt tumanggung juga berkeinginan kuat membangun daerah. (vko)