Emak-Emak Bakar Kafe Mesum

Diduga Sediakan Esek-Esek
DHARMASRAYA, METRO – Satu unit bangunan kafe remang-remang yang berada di Nagari Koto Gadang, Kecamatan Koto Besar, Kabupaten Dharmasraya dibakar emak-emak nagari setempat, Senin (22/10) siang. Kafe itu diduga menjadi tempat mesum dan maksiat yang telah meresahkan masyarakat.
Informasi yang dihimpun POSMETRO di lapangan, kafe remang-remang yang ada di kenagarian tersebut semakin hari semakin bertambah. Terakhir, warga mendeteksi sudah mencapai 4 buah kafe dan juga diduga menyediakan tempat prostitusi terselubung. Minuman keras juga mudah dijumpai di sana.
Keberadaan kafe sudah sering dilaporkan kepada instansi terkait. Termasuk wali nagari sejak lama. Namun tidak ada tanggapan dari wali nagari. Karena sudah mulai meresahkan itulah, puluhan perempuan mendatangi kafe tersebut.
Awalnya, mereka hanya ingin menutup kafe. Bahkan, warga sempat berdialog dengan para penghuni kafe, berupa wanita-wanita yang diduga menjadi pendamping tamu kafe. Namun entah kenapa emosi emak-emak tersebut tersulut dan berujung pembakaran.
Salah seorang pemuda setempat, ED (37) mengatakan, keberadaan kafe remang-remang di wilayah itu memang sudah meresahkan masyarakat. Selain dentuman musik yang sangat keras, disana juga diduga menyediakan tempat transaksi mesum atau seksual.
”Waktu kafe di sini masih satu sudah kami peringatkan. Namun tidak digubris. Sekarang sudah 4 kafe yang berdiri. Tentu hal ini semakin meresahkan kami masyarakat. Karena tidak ditanggapi makanya mayarakat yang mayoritas ibu-ibu bertindak membakarnya,” ujarnya.
Wali Nagari Koto Gadang Irvan Budianto dihubungi tadi malam membenarkan adanya pembakaran kafe remang-remang di wilayahnya. Dia juga membenarkan di kafe tersebut ada prostitusi terselubung. “Memang ada pembakaran kafe. Pemicu yang paling mendasar, karena kafe tersebut juga menyediakan praktik prostitusi,” ujarnya.
Saat ini, katanya, pihak Pemerintahan Nagari Koto Gadang telah menginstruksikan agar seluruh kafe remang-remang itu ditutup selamanya. “Dan tidak diizinkan lagi beroperasi, karena masyatakat mengancam akan membakar lagi kalau memang membandel masih buka,” tegasnya.
Polisi ke TKP
Sementara Kasat Reskrim Polres Dharmasraya AKP Ardi Nasution juga membenarkan kejadian tersebut. Bahkan pihaknya dari Polsek Koto Besar dan Polres sudah turun ke lapangan untuk memastikan kejadian. Pemilik sudah diketahui.
Dari keterangan Ardi, hingga pukul 20.22 WIB tadi malam, pihaknya masih berada di lapangan. Mereka mengecek dan mengumpulkan semua data-data dan bukti-bukti yang berkaitan dengan peristiwa tersebut. ”Hingga saat ini belum ada laporan resmi terkait dengan peristiwa pembakaran tersebut yang masuk ke Polres. Kami juga masih berkoordinasi dengan Polsek setempat,” terangnya.
Kasat memastikan hingga malam belum ada yang diamankan terkait kejadian tersebut. “Masih belum ada yang diamankan apalagi jadi tersangka dalam kasus ini,” katanya. (hen/hsb)

Exit mobile version