Dikatakan, Yopie Joshua, pentingnya uji kompetensi TKBM sangat penting untuk meningkatkan keahlian dan peran karyawan pelabuhan dalam menghadapi persaingan bebas MEA. Karyawan TKBM Telukbayur kini dituntut lebih profesional dan produktif dalam mendorong produktivitas bongkar muat dan kelancaran arus barang dari dan ke pelabuhan.
TKBM Koperbam harus memiliki sertifikasi keterampilan agar mampu bersaing dengan buruh asing. Jika tidak memiliki sertifikasi keterampilan dikhawatirkan TKBM yang ada nantinya hanya menjadi penonton di negeri sendiri. Sementara lapangan pekerjaannya diambil alih oleh buruh dari negara anggota ASEAN lainnya. Apakah ini tak riskan?
“Nah untuk itulah, saudara lihatlah, bagaimana perjuangan pengurus Koperbam Telukabayur untuk bias mengikutsertakan saudara-saudara dalam diklat Uji Kopetensi ini. Tak mudah, karena ini harus melalui seleksi yang ketat. Tapi saya yakin, kawan kawan sudah memiliki skil di lapangan,” ujar Yopie Joshua.
KSOP Telukbayur yang diwakili Pejabat Harian Kasis Lala, Sumarnum MM, mengaku bangga apa yang dicapai Koperbam. Berkat perjuangan gigih dari Ketua Koperbam Telukbayur Chandra, anggota koperbam bisa secepat itu melakukan uji kopetensi. “Ini sebuah penghargaan kepada kita. Gunakanlah ajang uji kopetensi ini untuk membuka jalan selebar-lebarnya demi pengembangan Koperasi Bongkar Muat Pelabuhan Telukabyur itu,” ucap Sumarnum MM.
Sementara pihak Kadis Dinaker diwakili Al Anhar SH MH mengatakan, uji kopetensi ini adalah untuk menjadi koperasi yang bermartabat. Jadilah TKBM yang bermartabat dan berguna bagi pemerintahan. Kami pihak Disnaker sangat mendukung.
“Diberikan penghargaan uji kepentensi ini ke-7 dari 105 TKBM di Indonesia, berarti Koperbam Telukbayur sangat diperhitungkan oleh pusat untuk menjalankan organisasi koperasi ini,” tegas Al Anhar.
Ketua Koperbam Telukabayur Chandra didampingi Sekretaris Nursal Uceh SH, Ketua PB Paiman, mengaku akan mempergunakan kesempatan emas ini dengan sebaik-baiknya.
“Untuk saat ini Koperbam mengikutsertakan sebanyak 200 orang karyawan Koperbam yang terdiri dari KRK dan operator. Dan untuk tahap selanjutnya kami bertekad akan mengikutsertakan semuanya,” sebut Chandra.
Kata Chandra, uji kompetensi dan sertifikasi Sumber Daya Manusia (SDM) bongkar muat ini pada saat ini sangat penting. Selain melindungi nantinya hak-hak karyawan dalan bertugas, uji kopetensi ini juga mengangkat martabat organisasi koperasi kita. “Kompetensi SDM bongkar muat yang ideal sangat diperlukan agar SDM kita bisa bersaing di tengah persaingan global MEA saat ini,” katanya.
Dalam uji kompetensi ini juga meliputi bagaimana mewujudkan organisasi yang lebih baik serta tetap menjaga eksistensi di seluruh pelabuhan Indonesia. “Pemerintah melalui Ditjen Hubla Kemenhub akan terus mendukung program peningkatan kualitas SDM yang selama ini sudah dimotori oleh pelaku usaha yang tergabung dalam APBMI. Pemerintah pastinya akan terus mensupport apalagi kegiatan ini untuk menambah kemampuan,” katanya.
Dengan SDM yang terampil dan menguasai bidang keahliannya, menurut Chandra, secara proporsional akan mewujudkan efisiensi dalam kegiatan bongkar muat dari dan ke kapal di pelabuhan.
Sedangkan uji kompetensi bertujuan sebagai alat untuk mendapatkan bukti valid secara otentik sebagai acuan apakah peserta uji kompetensi tersebut sudah kompeten atau tidak terhadap materi kompetensi yang telah diujikan.
“Uji kompetensi tersebut diselanggarakan secara terbuka dan transparan, tanpa adanya diskriminasi. Hal-hal penting yang harus terpebuhi sarat uji kompetensi adalah valid, efektif, efisien, adil, flesible, dan reliable. Seseorang dapat mengikuti uji kompetensi jika ia memiliki latar belakang pendidikan serta pengalaman kerja yang sesuai dengan standar uji kompetensi yang akan ia ikuti,” sebutnya. (ped)
Komentar