ilustrasi
MENTAWAI, METRO–Kapal KM Marusaha pembawa semen yang berlayar menuju Mentawai, tenggelam di Perairan Pulau Siburu, Rabu (2/9). Delapan Anak Buah Kapal (ABK) yang ada di kapal ikut tenggelam beserta barang bawaan seberat 162 ton. Meski sudah dievakuasi, namun, hingga pukul 17.40 WIB, kondisi kedelapannya belum diketahui.
Direktur Pol Air Polda Sumbar Kombes Pol Isnanta mengatakan, sebelumnya kapal tersebut berangkat dari Padang, tepatnya dari Pelabuhan Muaro pada Selasa (1/9). Keberangkatan kapal tersebut diperkirakan sekirar pukul 06.00 WIB.
“Kapal barang KM Marusaha berangkat dari Pelabuhan Muara Padang menuju Dermaga Tuapejat Kabupaten Kepulauan Mentawai. Namun, bukannya mereka dapat sampai di tujuan, kapal tersebut mengalami peristiwa naas. Kapal itu tenggelam,” jelasnya, Rabu (2/9).
Dituturkan Wakil Direktur Pol Air Polda Sumbar AKBP Ajas Asis, tenggelamnya kapal tersebut disebabkan bagian kapal ada yang bocor karena dihantam obak sekitar pukul 07.00 WIB, Rabu (2/9). ”Cuaca yang buruk disertai gelombang besar membuat kapal bocor dan tenggelam. Kapal tenggelam di sekitar Pulau Siburu. Diperkirakan 15 mil menuju Tuapejat,” jelasnya.
Dijelaskannya, dalam kapal tersebut ada sebanyak delapan orang. Enam diantaranya adalah anak buah kapal. Sementara, duanya lagi yakni kapten kapal, Dorlan Sihombing dan Kepala Kamar Mesin (KKM) Syamsir. Tidak hanya itu, kapal tersebut juga membawa muatan seberat 126 ton yang terdiri dari semen, seng, paku, dan oli mesin.
Hingga berita ini diturunkan, pihaknya bersama kapal ikan yang melewati kawasan tersebut masih melakukan evakuasi terhadap korban yang ada didalam kapal tersebut. Atas kejadian tersebut katanya, diperkirakan alami kerugian mencapai 1 M dengan rincian Rp250 juta material dan kapal Rp750 juta.
“Korban tengah diselamatkan dan ditolong oleh kapal ikan yang lewat. Saat ini sedang menuju ke Padang. Korban jiwa sementara belum diketahui, karena kita menunggu di Padang,” jelasnya. (d)