PADANG, METRO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-28 Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) yang digelar di Hotel Inna Padang, Senin (8/10). lWAPI mengusung tema IWAPI 43 Tahun Konsisten Berperan Meningkatkan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Menuju Indonesia Sejahtera.
Di hadapan 1.200 wanita pengusaha dari seluruh provinsi, Jokowi mengatakan peran perempuan pengusaha sangat penting dalam memajukan ekonomi Indonesia. Sebab, seorang perempuan pengusaha lebih gigih dan ulet dari pengusaha laki-laki.
”Waktu saya masih menjadi pengusaha saya kenal banyak perempuan pengusaha di Kota Solo. Yang ada di Pasar Klewer 90 persen itu wanita semua. Banyak wanita pengusaha tangguh. Dari situ saya melihat yang mana perempuan pengusaha sebenarnya lebih gigih dari pengusaha laki-laki,” kata Jokowi.
Jokowi mengaku, pujiannya terhadap para perempuan pengusaha itu dia ucapkan apa adanya. Dia berpendapat bahwa seorang perempuan pengusaha sangat teliti dalam hitung-hitungan. Menururnya, perempuan lebih teliti, kalau ngitung lebih teliti dan lebih hitungan. Ini betul modal besar suksesnya.
”Sebagai pengusaha apapun yang dijual pasti dihitung, begitupun terhadap harga kalkulasi. Oleh sebab itu, Indonesia membutuhkan banyak perempuan pengusaha. Indonesia membutuhkan makin banyak perempuan pengusaha kalau ekonomi kita ingin maju. Pengen maju engga?” terangnya.
Jokori menegaskan kalau perempuan pengusaha semakin maju maka ekonomi akan semakin maju. Ia menginkan dalam menghadapi persaingan ekonomi kedepan, Indonesia membutuhkan pengusaha, pengusaha yang bisa menciptakan lapangan kerja, pengusaha yang bisa bersaing dengan negara asing seperti produk ekspor.
”Seorang wanita harus bisa tidak takut berkompetisi dan menghadapi tantangan dengan negara lain. Negara kita memiliki problem besar, neraca perdagangan dan transaksi devisit. Makanya perlu diperbaiki. Kuncinya 2, yaitu ekpor dan investasi,” jelasnya.
Jokowi mengajak para wanita pengusaha untuk berani mengarahkan produknya ke pasar ekspor. Pasar ekspor memiliki segmentasi beda-beda. Sharusnya di era digitalisasi saat ini, kedepan sudah harus ada perubahan besar dalam bisnis. Kalau masih masih menggunakan cara-cara lama, maka harus hati-hati dengan ketertinggalan.
”Sekarang zamannya online store, kalau kita ingin barang tejual dengan cepat dan dengan harga yang tinggi, maka manfaatkan teknologi. Saya mengajak IWAPI untuk terus berperan aktif menumbuhkan pengusaha-pengusaha wanita perempuan di Indonesia agar Indonesia lebib sejahtera,” ungkapnya.
Ketua Umum DPP IWAPI Nita Yudi mengatakan dalam rakernas kali ini mengusung tema tersebut selaras dengan program NAWACITA Pemerintah tentang pentingnya peningkatan partisipasi perempuan dalam ekonomi untuk mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesi.
Nita mengungkapkan pihaknya sangat mengapresiasi pemerintah yang telah menurunkan pajak UMKM dari 1% meniadi 0.5% dari omzet, begitu juga untuk KUR yang sudah turun dari tahun lalu dari 9% menjadi 7%. Serta kemudahan untuk izin domisili di beberapa daerah. Ini menunjukan bahwa pemerintah peduli UMKM.
”Pemberdayaan perempuan sangat mempengaruhi peningkatan perekonomian Indonesia. Dari 54,5 juta pengusaha 49,9 jutanya adalah pengusaha Mikro dan kecil dan 60% nya adalah milik perempuan pengusaha. Artinya perempuan pengusaha mempunyai kontribusi yang signilikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia,” pungkasnya. (rgr)
Komentar