PADANG, METRO – Pembuangan bayi kembali terjadi di Kota Padang. Kali ini, mayat bayi berjenis kelamin laki-laki yang diduga sengaja dibuang oleh orang tuanya yang tidak bertanggung jawab, ditemukan di Batang Kuranji tepatnya dekat bendungan jembatan Kampung Kalawi, Rabu (20/6) sekitar pukul 16.30 WIB.
Penemuan bayi malang yang diduga baru saja dilahirkan itu membuat geger masyarakat setempat. Saat ditemukan, jasad bayi itu terjepit di bebatuan dalam aliran sungai. Kulitnya mulai terkelupas dan tali pusarnya masih ada.
Personel Polsek Kuranji dan Polresta Padang yang tiba ke lokasi kemudian melakukan identifikasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP). Setelah itu, jasad bayi malang itu dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar untuk kepentingan penyelidikan.
Informasi yang dihimpun, penemuan mayat bayi itu berawal ketika warga beridentitas Alfitra (33) hendak menyeberangi aliran sungai. Baru saja melangkahkan kakinya ke dalam sungai, ia melihat segumpalan daging terjepit di antara dua batu dalam sungai.
“Awalnya saya mengira bangkai hewan yang mengambang. Tapi setelah saya dekati ternyata mayat bayi. Melihat adanya mayat bayi itu saya langsung memberitahukan warga yang berada di tepian sungai. Setelah itu, saya laporkan ke Polsek Kuranji,” kata Alfitra.
Kapolsek Kuranji Kompol Harianto mengatakan, setelah mendapatkan laporan dari masyarakat, pihaknya langsung mendatangi lokasi dan memang ditemukan mayat bayi di dalam aliran sungai tersebut. Diduga kuat, bayi berjenis kelamin laki-laki itu sengaja dibuang ke sungai tersebut.
“Mayat bayi itu ditemukan terjepit di bebatuan dalam sungai oleh warga. Setelah itu, kita lakukan upaya kepolisian dengan melakukan identifikasi dan olah TKP. Diduga bayi itu berumur satu sampai dua hari,” kata Harianto.
Harianto menambahkan, pihaknya juga melakukan pemeriksaan saksi-saksi yang berada di sekitar lokasi kejadian untuk mengungkap siapa pelaku pembuang bayi tersebut. Namun, belum ada satupun saksi yang melihat atau mengetahui siapa pembuang bayi itu.
“Terkait apakah bayi itu dibuang ke sungai dalam keadaan hidup atau telah meninggal, belum bisa dipastikan dan masih lidik. Kita masih menunggu hasil otopsi terhadap jasad bayi itu untuk mengungkap penyebab pasti kematiannya,” ujarnya.
Harianto menuturkan, dari contoh kasus pembuangan bayi, biasanya dilakukan karena bayi tersebut merupakan hasil dari hubungan gelap atau diluar pernikahan. Sehingga, pelakunya sengaha membuang bayi itu agar tidak malu. Tapi, untuk memastikan motifnya, akan terungkap jika pelakunya ditangkap.
“Dalam proses penyelidikan, kita akan terus memintai keterangan saksi-saksi. Selian itu kita juga akan mendata rumah sakit maupun rumah bersalin dan bidan-bidan untuk mendata siapa saja yang melahirkan. Masyarakat juga kita himbau jika mengetahui siapa pembuang bayi itu silahkan lapor kepada pihak kepolisian terdekat,” pungkasnya. (rg)