BUKITTINGGI, METRO – Berang karena barang dagangan ibunya diangkut paksa dan dibawa petugas Tim SK4, seorang perempuan mengamuk di kantor Mako Satpol PP Bukittingi, Senin (17/7) pagi. Selain mengacak-acak, wanita yang lagi disulut emosi itu juga menggigit anggota penegak peraturan daerah (perda) yang mencoba melerai.
Suara keras dan makian yang dilontarkan wanita bernama Nita (30), kepada petugas ini mengundang perhatian orang yang berada disekitarnya. Meski dia mengamuk, petugas tetap mengamankan jualan ibunya karena ditemukan berjualan di lokasi terlarang dilarang.
Karena petugas bertahan untuk tetap mengamankan barang terseut, kemarahan wanita ini pun semakin tinggi, dia pun memecahkan gelas, menjatuhkan air galon ke lantai.
Peristiwa ini berawal saat petugas melakukan penertiban di kawasan Pasar Aur Kuning, Bukittingi, sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu petugas menemukan orang tua Nita berjualan di dekat tower, tepatnya di ruang tunggu penumpang di Terminal Aurkuning. Karena melanggar aturan petugas pun membawa barang dagangannya.
Nita yang mengetahui kejadian itu bersama dengan tiga orang rekannya langsung menyusul petugas ke kantor Pol PP. Awalnya, petugas tidak mengizinkannya membawa barang yang disita tersebut, alasannya harus melalui prosedur perda yang sudah dibuat Pemko Bukittinggi.
Mendengar alasan petugas itu, Nita emosi. Dia mencoba membawa paksa barang dagangan orang tuanya keluar dari kantor Pol PP. Banyaknya petugas yang mencoba melerai aksinya, namun tak sedikit pun Nita gentar.
Sekretaris Satpol PP Kota Bukittinggi Aldiasnur, mencoba menenangkan dan mengajaknya berkomunikasi dengan tenang. Kemudian, setelah memberikan pengertian bahwa berjualan di daerah yang di larang itu adalah merupakan pelanggaran.
Agar tidak terulang kembali, Aldiasnur meminta kepada Nita untuk tidak membolehkan orang tuanya berjualan lagi ditempat tersebut. Pihaknya bersedia mengembalikan barang sitaan tersebut jika Nita mau membuat perjanjian. Setelah menandatangani perjanjian tersebut, petugas pun akhirnya mengembalikan barang dagangan milik ibunya.
”Benar, ada pedagang wanita mengamuk karena tidak menerima dagangan orang tuanya dibawa ke kantor. Namun karena pengambilan barangnya sesuai prosedur, kami kembalikan lagi,” jelasnya.
Meski demikian, anggota yang mendapat kekerasan dari pedagang tersebut melaporkan ke Polsek Kota, karena merasa tidak senang. Selain mereka mendapat gigitan ada juga yang terkena air panas.” pungkasnya. (cr8)
Komentar