Brio Remuk Dihantam KA Sibinuang, Satu Keluarga Dilarikan ke RS

PARIAMAN, METRO
Mengalami mati mesin saat melintasi perlintasan kereta api, mobil Honda Brio ditabrak Kereta Api Sibinuang di Simpang Kampuang Kaliang, Kelurahan Lohong, Kecamatan Pariaman Tengah, Senin (23/11) sekitar pukul 12.12 WIB. Akibat kecelakaan itu, satu keluarga yang berjumlah lima orang mengalami luka-luka.

Kelima korban selanjutnya dibawa ke RSUD Pariaman untuk mendapatkan perawatan. Sementara, di lokasi kejadian, warga berbondong-bondong datang untuk menyaksikan kecelakaan mobil kontra kereta api tersebut dan banyak yang mengabadikan momen itu menggunakan handphone.

Menurut keterangan saksi mata, sebelum terjadi kecelakaan, sempat melihat mobil tersbut berhenti di tengah perlintasan dikarenakan mesin mobil mati. Bahkan, warga sempat berlarian untuk membantu mendorong mobil Honda Brio itu, namun belum sempat didorong, kereta api sudah keburu datang dan menabrak mobil tersebut.

Kasat Lantas Polres Pariaman Iptu Muhammad Sugindo melalui Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Pariaman Ipda Afrizal Sahar mengatakan, lima orang dalam mobil yang mengalami luka-luka terdiri dari suami (pengemudi), istri, ipar dan dua anaknya.

“Ketika ditabrak, mobil sempat terseret beberapa meter. Di perlintasan itu tidak ada palang pintu. Mobil diketahui melaju dari arah Pasar Pariaman menuju ke arah Padang via Ulakan Tapakis sedangkan kereta api dari arah Padang menuju Stasiun Kereta Api Pariaman. Kelima korban dirawat di rumah sakit,” kata Ipda Afrizal.

Diketahui identitas korban di antaranya pengemudi Fauzan (43) mengalami sesak dada, Lastri (42) luka ringan, Audia (27) mengalami luka robek dibagian kepala dan muntah-muntah, April (11) luka robek bagian dahi dan Al (6) mengalami hidung berdarah. Kelima korban merupakan warga dari Lubuk Buaya, Kota Padang.

“Kita mengimbau pengendara untuk selalu berhati-hati saat berkendara agar tidak terjadi kecelakaan. Apalagi dalam bulan ini saja sudah dua kali terjadi kecelakaan kereta api menabrak mobil di Kota Pariaman,” jelas Ipda Afrizal.

Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Pariaman Mardison Mahyuddin mengatakan, kereta api itu beroperasi tidak sesuai dengan jadwal biasanya, sehingga petugas yang ditempatkan di lokasi untuk menjaga perlintasan tidak mengetahuinya.

“Tentu petugas kami tidak siap karena jadwalnya tidak sesuai dengan jadwal yang didapatkannya. Oleh karena itu, saya meminta kepada pihak Kereta Api Indonesia untuk memberikan informasi terlebih dahulu jika terjadi perubahan jadwal melalui Dinas Perhubungan Kota Pariaman,” tegas Mardison. (z)

Exit mobile version