PADANG, METRO
Anggota DPR RI asal Sumatra Barat (Sumbar), H Andre Rosiade SE dinyatakan sebagai anggota DPR RI dengan kinerja terbaik di banding wakil rakyat lainnya asal Sumbar. Bahkan, Andre memiliki “nilai” jauh meninggalkan para politisi yang terpilih pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 itu.
Hal itu terlihat dari hasil survei Spektrum Politika Institute di Sumbar sepanjang 10 sampai 15 September 2020 lalu. Survei disebut untuk mengetahui preferensi (kesukaan) masyarakat tentang politik di Sumbar. Sampel diambil dengan cara Multi Stage Random Sampling dengan responden 1.220 orang dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error (MoE) 2,9 persen.
Direktur Survei dan Data Spektrum Politika Institute Andri Rusta mengatakan, dari jajak pendapat tentang anggota DPR RI dengan kinerja terbaik itu, keluar di nomor urut pertama adalah Anggota Fraksi Gerindra Andre Rosiade sebesar 40,23. Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar itu meninggalkan jauh pesaing-pesaingnya dari berbagai parpol.
“Di urutan kedua setelah Andre Rosiade adalah Ade Rezki Pratama dari Partai Gerindra dengan 21,97 persen. Ade sudah dua periode menjadi anggota DPR RI setelah 2014 lalu pernah dinyatakan sebagai anggota DPR RI termuda se-Indonesia. Selanjutnya ada politisi muda PAN Athari Gauthi Ardi dengan angka 12,02 persen,” kata Andri, Minggu (4/10) kepada wartawan.
Politisi senior PAN yang juga sudah dua periode di DPR RI, M Asli Chaidir duduk di empat besar dengan persentase 11,79. Asli adalah nama lama yang malang-melintang di dunia perpolitikan Sumbar, karena pernah dua periode menjadi anggota DPRD Sumbar. Di bawahnya, pendatang baru dari NasDem, Lisda Hendrajoni dengan 11,68 persen.
“Posisi keenam ada nama istri Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, yaitu Nevi Zuairina dengan 10,99 persen. Berada dari Dapil Sumbar 2, Nevi dianggap cukup berkinerja baik. Menyusul politisi PAN lainnya dari Dapil 2, Guspardi Gaus dengan 10,41. Kader utama Golkar, John Kennedy Azis mendapat 10,41 persen,” kata Andri.
Berikutnya, sebut Andri, ada politisi senior Partai Demokrat Darizal Basir yang pernah menjadi Bupati Pessel, dengan 10,17 persen. Kader Gerindra ketiga, dr Suir Syam hadir dengan 4,85 persen. Posisi selanjutnya, ada kader PPP M Iqbal M Iqbal 4,27, politisi senior Golkar Darul Siska 3,36 persen. Terakhir adalah politisi PKS yang juga besan Gubernur Sumbar, H Hermanto dengan hanya 2,07 persen.
“Mungkin ada yang bertanya-tanya, kenapa nama politisi Demokrat Ir H Mulyadi tidak ada. Namanya memang tidak kita masukkan, karena yang bersangkutan sudah mengundurkan diri sebagai anggota DPR RI sebagai syarat pencalonan sebagai Gubernur Sumbar. Jadi, nama yang kami survei hanya 13 orang, delapan dari Dapil Sumbar 1 dan empat dari Dapil Sumbar 2,” kata kandidat Doktor Ilmu Politik ini.
Andri mengatakan, Spektrum juga melakukan survei terkait popularitas (tingkat keterkenalan) dan acceptabilitas (akseptabilitas/keberterimaan publik) Anggota DPR RI asal Sumbar itu. Andre tetap unggul dengan elektabilitas 53,5 persen (akseptabilitas 39,9 persen), dilanjutkan Ade Rezki Pratama 30,7 (22,2), Nevi Zuairina 25,1 (17,7).
“Selanjutnya ada nama Athari Ghauti Ardi 23,4 (14), John Kennedy Aziz 22,8 (14,4), M Asli Chaidir 21,5 (14,7), Guspardi Gaus 20,3 (12,9), Lisda Hendrajoni 20,1 (14,8), Darizal Basir 17,7 (12,3), Suir Syam 12,4 (8,6), M Iqbal 11,4 (7,7), Darul Siska 10,8 (6,3) dan terakhir Hermanto 9,2 (4,7),” kata Andri Rusta lagi.
Andri menyebut, Spektrum juga melakukan survei kinerja Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan Wakil Gubernur Nasrul Abit (NA) yang akan maju sebagai calon Gubernur 2020. Spektrum bertanya, secara umum, apakah responden merasa puas dengan kinerja Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatra Barat saat ini?
“Untuk kinerja Gubernur kami mendapatkan hasil 67,1 puas, 17,3 persen tidak puas, 15,6 persen tidak tahu. Untuk kinerja wakil Gubernur 65 persen puas, 18,8 persen tidak puas, 15,3 persen tidak tahu,” kata Andri.
Selain itu, juga ada survei tentang kondisi kondisi ekonomi rumah tangga responden di banding tahun lalu. “49,80 persen menjawab lebih buruk, 42,2 sama saja, 8,00 lebih baik. Saat disinggung kondisi politik dibanding tahun sebelumnya? 72,3 persen menjawab sama saja, 19,0 persen lebih buruk dan 8,7 persen lebih baik,” tutupnya. (r)