Kisah keteladaan Nabi Nuh AS dapat dilihat dari proses dakwahnya. Menjalani kehidupan selama 950 tahun di bumi, ia hanya menghasilkan 80 pengikut saja. Meskipun demikian, Nabi Nuh AS tetap bersabar dalam menyampaikan perintah Allah SWT.
Dalam Al-Quran, kisah Nabi Nuh AS dapat diketahui melalui surah Al-Ankabut ayat 14. Dalam firmannya tersebut, Allah SWT berkata: “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim”.
Sekilas mengenai cerita tentang Nabi Nuh AS, ia menjalani masa dakwah di bumi selama 950 tahun. Sebagai seorang nabi, beliau diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyampaikan kebenaran kepada umatnya saat itu, yakni kaum Bani Rasib.
Mereka disebut sedang menyembah berhala. Bahkan, turut memberi nama terhadap masing-masing berhala tersebut. Di antara namanya adalah Wadda, Suwaa’, Yagus, Ya‘uq, dan Nasr.
Dakwah sebagai ajakan untuk kembali ke jalur kebenaran terus dilakukan. Akan tetapi, tidak banyak umat Nabi Nuh AS yang luluh hati dan mau diajak untuk menyembah hanya kepada Allah SWT. Bahkan, di antara mereka justru ada yang tidak mengakui bahwa Nabi Nuh AS merupakan utusan dari Sang Maha Pencipta.
Akhir kata, Allah SWT menurunkan azab berupa banjir bandang. Dalam surah Huud ayat 42, dituliskan bahwa: “Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya, sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: “Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir”.
Kemudian dilanjutkan pada ayat berikutnya: “Anaknya menjawab: “Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!” “Nuh berkata: “Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang”. Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan,”.