Nabi Daud AS, Percaya pada Bantuan dan Kekuatan Allah SWT

Nabi Daud mendapatkan gelar “Hamba Kami” karena tidak pernah melewatkan satu waktu. Kecuali untuk beribadah, shalat, puasa, dan zikir kepada Allah SWT. Gelar “Hamba Kami adalah kedudukan penghambaan yang sangat tinggi yang diberikan oleh Allah SWT kepadanya. Rasulullah bahkan menggabungkan keseluruhan sifat-sifat yang dimiliki oleh Nabi Daud.

Kisah keteladanan Nabi Daud AS mempunyai keberanian besar karena beliau percaya pada kekuatan Allah SWT.

Pada masa pemerintahan Raja Thalut, Nabi Daud AS adalah seorang prajurit. Ketika itu, sang raja mengumumkan kontes untuk membunuh musuh Jalut. Nabi Daud AS menerima tantangan itu dan melawan Jalut. Meski tubuh Jalut lebih besar dan kuat, Nabi Daud percaya jika segala sesuatu mungkin dengan izin Allah SWT. Melalui keyakinan itu, Nabi Daud AS mengeluarkan batu dan ketapel kemudian membidik Jalut. Batu tersebut mengenai kening jalut hingga membuatnya ambruk.

Setelah mengalahkan Jalut, Nabi Daud mendapatkan pujian dari orang-orang. Nabi Daud AS kemudian menikahi putri Thalut dan menjadi raja terbesar saat itu. Keberhasilan dan sanjungan membuat Nabi Daud AS menyingkir ke gunung dan berdoa pada Allah SWT. Tujuan dia melawan Jalut dan keburukan karena ridha Allah SWT. Ketika Nabi Daud AS berdzikir dalam diam, Allah SWT menurunkan kitab Zabur padanya.

Harta yang melimpah justru membuat ibadah semakin taat beribadah, salah satunya dengan puasa Nabi Daud. Nabi Daud adalah nabi yang memiliki harta yang begitu banyak. Ia menikahi putri Thalut dan menjadi raja terbesar saat itu. Hal ini tidak lantas melemahkan semangatnya beribadah kepada Allah SWT.

Segala sesuatu yang dia miliki membawanya lebih dekat kepada Allah. Dia menghabiskan waktunya untuk mengurus rakyatnya dan beribadah kepada Allah SWT.

Bahkan Nabi Daud begitu terkenal dengan ibadah puasanya. Sampai hari ini, banyak Muslim meniru Nabi Daud. Hal ini membuat nabi Daud menjadi semakin dekat kepada Allah SWT. Satu hari puasa dan satu hari tidak. Hal ini dilakukan dari waktu ke waktu.

Nabi Daud AS, yang menggantikan  Raja Thalut, berhasil menjadi pemimpin yang dicintai rakyat. Tidak heran kerajaannya berkembang pesat. Harta dan tahta yang diperoleh membawa Nabi Daud AS lebih dekat kepada Allah SWT dalam bentuk rasa syukur. Siangnya diisi dengan dakwah dan urusan pemerintahan, kemudian malamnya dihabiskan untuk beribadah.

Nabi Daud AS sangat memahami bahwa kekayaan hanyalah titipan. Ini adalah contoh dari keteladanan seorang nabi Daud AS yang memberi pelajaran bagaimana kita harus bersikap. Jangan sampai jerih payah mengumpulkan kekayaan membuat kita lupa kepada Sang Pencipta dan lalai beribadah kepada-Nya.

Meski kaya raya, Nabi Daud AS tetap bekerja keras. Meski sudah menjadi  raja, ia tetap bekerja untuk menghidupi dirinya sendiri. Nabi Daud menjual perlengkapan senjata yang dibuatnya. Allah memberikan mukjizat berupa kemampuan  untuk melunakkan besi. Kemudian dia menyiapkan baju besi untuk berperang. Beliau menjadikan hal itu sebagai usaha untuk dirinya.

Bijaksana dan Adil. Nabi Daud adalah seorang nabi yang dikaruniai Allah kebijaksanaan. Kemampuannya  bersikap adil dan bijaksana patut diteladani. Dia bisa mengatasi masalah rakyatnya.

Salah satunya adalah ketika orang serakah datang untuk meminta satu-satunya kambing milik orang lain. Padahal dia punya 99 kambing. Nabi Daud berkata mengapa dia begitu serakah padahal dia sudah memiliki begitu banyak. Itu menyelesaikan masalah dengan adil. Tapi dia baru sadar bahwa membuatnya bijaksana adalah ujian Tuhan. Dia mengerti bahwa Tuhan sedang membimbingnya.

Memiliki Tutur Kata yang Sopan dan Suara yang lembut. Kata-katanya juga bisa melembutkan hati sekeras batu. Nabi Daud AS melembutkan hati yang keras dengan sebuah syair yang beliau ucapkan tentang perkataannya. Inilah salah satu keteladanan yang dapat ditiru dari Nabi Daud AS yakni ketika ingin menyampaikan sesuatu haruslah dengan tutur kata yang sopan dan tidak menyakiti hati seseorang.

Hal ini membuat khotbah Nabi Daud AS dapat diterima oleh umatnya. Dia bisa meyakinkan semua orang untuk mengikuti perintah Allah SWT. Tak heran jika Allah SWT mengutus Nabi Daud AS setelah wafatnya Nabi Musa AS dan Harun AS untuk meluruskan jalannya.

Ketika kitab Zabur diturunkan kepadanya. Nabi Daud menggunakan suara yang berbeda saat membaca kitab tersebut. Beberapa bahkan mengatakan dia bisa membaca kitab tersebut dengan 70 nada berbeda.

Dia memiliki suara yang begitu indah dan lembut. Banyak orang senang mendengar bacaannya. Bahkan, setiap kali mereka mendengar pernyataan ini, seseorang bergerak seolah-olah menari kegirangan.

Tidak hanya manusia,burung-burung dan tumbuhan juga ikut bertasbih. Hingga sekarang, tak ada yang mampu menandingi suara Nabi Daud.

Belum pernah Tuhan memberikan seseorang suara yang begitu indah. Dia menyenandungkan bacaan dengan baik dan fasih. (***)

Exit mobile version