Jons Manedi juga mengatakan, bahwa para penyandang disabilitas cukup antusias menyambut pesta demokrasi lima tahunan ini. Hal ini diketahui dengan banyaknya teman-teman disabilitas yang bertanya, dan menariknya mereka memastikan tidak golput karena mereka mengetahui haknya di jamin oleh negara.
“Hal ini setelah kita berikan pendidikan pemilih. Kami harap dengan adanya kegiatan ini tingkat partisipasi kelompok disabilitas juga meningkat, karena suara teman-teman disabilitas setara dengan pemilih lainnya, dan diharapkan agar tidak golput,” ujarnya.
Lebih jauh Jons Manedi mengatakan, pada pemilihan nantinya diharapkan mulai pukul 07.00 hingga 09.00 WIB teman-teman disabilitas sudah datang ke tempat pemungutan suara (TPS). Ia meminta KPU kabupaten dan kota melalui KPPS untuk memprioritaskan dan memberikan kesempatan awal untuk penyandang disabilitas.
“Ini untuk kebijakan bersama, kita mendorong KPU kabupaten dan kota hingga KPPS melayani di awal sehingga KPPS bisa melayani dengan baik dalam Pemilu 2024,” katanya.
Ia menambahkan, kegiatan sosialisasi pemilih kepada penyandang disabilitas ini diharapkan tidak kali ini saja. Untuk itu diharapkan KPU kabupaten dan kota juga akan melakukan hal yang sama dengan mengundang kelompok-kelompok disabilitas di daerah.
“Jika sosialisasi ini masif dilakukan, kami yakin peningkatan signifikan akan nampak. Kami harap sampai 70 persen partisipasi pemilih disabilitas dan sangat luar bisa, sehingga bisa jadi contoh teladan. Sebab, di pemilu sebelumnya berada pada angka di bawah 50 persen,” ucap Jons Manedi. (fer)