Memberikan Pelayanan Terbaik, Dukcapil Miliki Inovasi

SOLSEL, METRO
Untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat di Kabupaten Solok Selatan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) memiliki berbagai inovasi untuk mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat di kabupaten itu.

“Grand design pelayanan dukcapil, memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, bagaimana dinas ini menjadi dinas yang selalu menjadi perbincangan ditengah masyarakat,”ujar Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Solsel, Efi Yandri.

Untuk Itu kami memiliki Motivasi Inovasi, Sosialisasi dan Sinergi (MISS). Dimana motivasi dan inovasi ini untuk internal dan Sosialisasi dan Sinergi untuk eksternal.

Dia mengatakan, selama menjabat menjadi Kadis, di tahun ke 6 sebagai Kepala Dinas, dia sudah mampu menciptakan 23 Inovasi. Ditahun ini ada 3 inovasi yang telah dilakukan.

Pertama kami Kerja sama dengan PT Pos. Dimana warga bisa menerima dokumen di rumah, setelah meninggalkan alamat ketika melakukan pengurusan dokumen pencatatan sipil.

Lalu ada kerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS), disaat dilakukan sensus, dimana ada warga yang sudah meninggal masih ada di dalam Kartu Keluarga (KK), dengan memberikan formulir mereka mengisi.

“Untuk kepengurusan surat keterangan kematian dilakukan oleh BPS, dan ini merupakan satu satunya kerjasama Dukcapil dengan BPS di Indonesia,”katanya. Dari kerjasama ini, sudah ada 3.100 warga meninggal tapi masih ada dalam KK yang diusulkan akta kematiannya.

Selanjutnya ada Perekam KTP elektronik melayani lansia (Malala) dengan mendatangi langsung ke rumah warga yang akan dilakukan perekaman. “Ini sudah berjalan dan terus dilakukan. Untuk pelayanan Malala ini kami datang dengan mobil,”sebutnya.

Dia mengatakan, persoalan yang ada saat ini, sulitnya merobah karakter petugas dibidang pelayanan. Hal ini yang kami coba terus untuk membenahinya.

Disisi pelayanan kesulitan lain adalah , (Lampit) yaitu lahir, Mati dan Pindah. Akta Kematian menjadi sulit, karena banyak keluarga yang tidak mau mengurus. Padahal jika tidak diurus, dia akan tetap tercatat sebagai warga yang hidup.

Lalu untuk pindah, terkadang masih banyak warga yang sudah menetap di Solsel, tapi belum memiliki KTP Solsel. Bahkan ada pada ASN sendiri. Dan bahkan dia pindah ke negeri asal tanpa ada pengurusan surat pindah. “Untuk lahir, dipastikan hampir setiap warga akan mengurus nya, karena dibutuhkan,”katanya

Dia mengatakan, mimpi dukcapil yang belum terwujud hingga saat ini adanya aplikasi yang bisa memberikan pelayanan yang mudah kepada masyarakat.

Dimana, anggaran yang dibutuhkan tidak banyak, sekitar Rp 65 juta. Namun masyarakat bisa dengan mudah mengaksesnya. “Tapi hingga saat ini, belum terealisasi, semoga kedepannya ini bisa terwujud, karena keberadaan aplikasi ini akan memudahkan masyarakat dalam mengurus dokumen pencatatan sipil mereka,”pungkasnya. (afr)

Exit mobile version