Survei Indikator Politik: Warga makin Takut Menyatakan Pendapat

JAKARTA, METRO
Masih banyak yang menilai iklim demokrasi di Indonesia kurang baik dalam beberapa tahun belakangan ini. Hal itu terlihat dari survei teranyar Indikator Politik Indonesia dengan judul Demokrasi, Politik, dan Pilkada di Era Pandemi Covid-19. Mengacu survei itu, sebanyak 36 persen respoden menilai demokrasi Indonesia menjadi kurang demokratis.

Angka itu dua kali lipat jumlah responden yang menilai Indonesia jauh lebih demokratis dalam beberapa tahun belakangan sebesar 17,7 persen. “Saat ini lebih banyak responden yang menilai Indonesia belakangan ini menjadi kurang demokratis, dua kali lipat dari yang menilai menjadi lebih demokratis,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam keterangan resminya secara daring, Minggu (25/10).

Di sisi lain, responden Indikator Politik juga menyebut kondisi demokrasi Indonesia tidak mengalami perubahan atau tetap sama yakni sebesar 37,0 persen. Sementara itu, 9,3 persen responden tidak menjawab atau tidak tahu. Dalam survei yang sama, Indikator Politik juga meminta pendapat responden atas pernyataan warga yang kini takut menyampaikan pendapat ke publik.

Sebanyak 47,7 persen responden agak setuju ketika disinggung hal tersebut. Sebanyak 21,9 persen merasa setuju dengan pernyataan tersebut. Sebanyak 22,0 persen merasa kurang setuju atas pernyataan tersebut. Kemudian 3,6 persen tidak setuju pernyataan tersebut. Sisanya 4,9 persen tidak menjawab pernyataan tersebut. “Semakin publik menilai bahwa Indonesia makin tidak demokratis, makin takut warga menyatakan pendapat,” ujar Burhanuddin. Sebagai informasi, Indikator Politik melakukan survei pada 24-30 September 2020. Survei melibatkan 1.200 responden melalui metode simple random sampling. Margin of error sebesar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (ast/jpnn)

Exit mobile version