Sekarang, kata dia, tersisa 15 wasit, termasuk dirinya, yang akan memimpin pertandingan semifinal dan final di Olimpiade Paris 2024. Sisanya dipulangkan karena mendapatkan penilaian di bawah standar kepemimpinan wasit.
Boy Pohan mengatakan, dalam memimpin pertandingan Olimpiade, wasit tidak boleh salah memberikan nilai. Wasit akan mendapat poin jika keputusannya benar, serta pengurangan poin jika kurang tepat dalam pengambil keputusan,.
“Dalam tiga penugasan setiap hari itu berupa kali menjadi wasit dan sekali menjadi hakim. Itu semua mendapat penilaian, jika tidak bagus makan kita akan dipulangkan,” ujarnya.
Peran Boy Pohan ini mempertegas peran besar Indonesia pada cabang olahraga tinju Olimpiade Paris. Ia berharap, pada Olimpiade selanjutnya di Los Angeles, Amerika Serikat, Indonesia bisa meloloskan atlet tinju untuk ikut berlaga.
“Kalau wasit juri Insya Allah saya masih bisa berjuang lagi, tapi beda kalau juga ada atlet kita yang tampil,” pungkasnya.
Pada Olimpiade Paris 2024, Indonesia mengikutsertakan sebanyak 29 atlet dari 12 cabang olahraga. Tim Indonesia berpartner dengan Aice yang juga merupakan Olympic Partner, Li-Ning, Didit Hediprasetyo Foundation, Lavani Jewelry, Kings Travel, Samsung. Serta didukung oleh On Point, Oakley, Canon Indonesia dan Lumix Indonesia. (jpg)