Bayer Leverkusen VS Atalanta, Misi Treble!

UEFA Europa League (UEL) 2023/2024 akan memainkan partai puncak di Stadion Aviva, Dublin, Republik Irlandia, pada Kamis (23/5) pukul 02.00 WIB. Ba­nyak yang memprediksi laga ini akan dimenangkan oleh The Werkself (Leverkusen) yang sedang berburu treble winners. Namun, bukan tidak mungkin La Dea bisa meraih trofi Eropa pertama mereka.

Bayer Leverkusen yang musim ini memiliki catatan 51 pertandingan beruntun tidak terkalahkan di semua kompetisi, tentu ingin melengkapi rekor unbeaten dengan treble winner. Se­telah menjuarai Liga Jerman, The Werkself kini masih berburu trofi Europa League dan DFB Pokal.

Di sisi lain, Atalanta bertekad menjadi tim pertama yang bisa menodai goresan emas Leverkusen musim ini. La Dea tentu juga tidak mau kalah 2 kali di 2 final berbeda dalam tempo sepekan. Pekan lalu, kubu Bergamo dipaksa me­nyerah 0-1 saat melawan Juventus di final Coppa Italia 2024.

Xabi Alonso telah menorehkan sejarah untuk Leverkusen. Dalam 51 laga di semua kompetisi musim ini, The Werkself menda­patkan hasil 42 kemena­ngan dan 9 imbang. Catatan kubu BayArena di Liga Jerman (Bundesliga) berupa tidak terkalahkan semusim penuh (34 laga) su­dah pa­ten.

Kini tersisa 2 laga lagi bagi Leverkusen untuk me­nyempurnakan musim ini. Dua kemenangan akan dibidik saat melawan Atalanta di final Europa League pada Kamis (23/5) dan Kaiserslautern di final DFB Pokal pada akhir pekan nanti Minggu (26/5).

Dua kemenangan tidak hanya membuat Leverkusen sempurna. Selain itu, The Werkself bakal meraih treble winners untuk pertama kalinya dalam sejarah klub.

“Mulai besok (setelah pertandingan melawan Augs­­burg) kami punya target besar. Pekan ini akan menjadi kesempatan yang unik bagi kami,” jelas Alonso.

Atalanta tentu tidak akan membiarkan Lever­kusen terus-menerus tertawa di setiap akhir laga. Misi memberikan tangisan pertama pada The Werkself mesti dijalankan. Apa­lagi jika dilihat dari sudut pandang lain, Liga Italia akan berharap Atalanta yang menjadi juara.

Jika Atalanta juara Europa League dan finis di luar 4 besar di klasemen Liga Italia, akan ada 6 wakil bagi Serie A di Liga Champions musim depan. 4 peringkat teratas lolos dari jatah klasemen, Atalanta lolos dari jalur juara UEL, dan Roma di peringkat 6 bisa lolos dari jalur European Performance Spots (EPS).

Sayangnya jika satu saja syarat itu tidak terpenuhi, Italia hanya akan memiliki lima wakil di UCL yakni Inter, Milan, Bologna, Juventus, dan Atalanta. Sementara itu, Roma me­nuju Europa League.

Di sisi lain, ini adalah kesempatan terakhir Atalanta meraih trofi musim ini. Pekan lalu mereka membuang kesempatan menjuarai Coppa Italia saat dikandaskan Juventus. Kini peluang kedua tidak akan dibuang percuma sekaligus meraih trofi UEL pertama mereka.

“Antara sekarang hingga laga final nanti kami butuh versi terbaik dari Ata­lanta baik dari sisi dinamis tim maupun teknikal. Kami tidak punya banyak waktu untuk mempersiapkan diri,” kata Gasperini dilansir dari Gazzetta.

Kehilangan besar dira­sakan Atalanta karena Marten De Roon mengalami cedera dan harus ab­sen di laga final. Selain De Roon, skuad terbaik La Dea bisa bermain. Ini termasuk Gianluca Scamacca, Teun Koopmeiners, dan Charles De Ketelaere.

Leverkusen juga bisa memainkan tim terbaiknya di laga final UEL nanti. Pemain seperti Florian Wirtz, Granit Xhaka, Jeremie Frim­pong, dan yang lain dilaporkan tidak mengalami kendala berarti untuk berlaga.

Secara rekor pertemuan, Atalanta selalu bisa mengalahkan Leverkusen di dua pertemuan yang pernah terjadi. Momen itu ada di UEL 2021-22 lalu kala La Dea dan The Werkself bertemu di babak 16 besar.

Atalanta mampu me­nang 3-2 di leg 1 di Bergamo melalui gol Ruslan Malinovskiy dan Luis Muriel. Lalu ketika giliran bertandang ke Leverkusen, La Dea kembali menang 0-1 lewat gol Jérémie Boga. (*/rom)

Exit mobile version