Chris John Turun Gunung Mencari Bakat Petinju lewat Ring Tarkam

PETINJU— Petinju mantan juara kelas ringan UBO Intercontinental Roy Tua Manihuruk (kanan) akan berhadapan dengan petinju Thailand Wanphichit Siriphana di Maspion Square, Surabaya, Sabtu (11/5).

JAKARTA, METRO–Chris John memulai karir di ring tinju profesio­nal sejak di usia kuliah. Yaitu 19 tahun. Dia gantung sarung tinju sebelas tahun lalu. Tepat setelah kehilangan gelar juara dunia kelas bulu yang sembilan tahun dia pegang. Mulai 2004, dan berakhir pada 2013.

Kini Chris John sudah tidak lagi bertarung di ring tinju. Tapi mencari petinju yang kelak akan jadi pe­nerusnya di ring tinju kelas dunia. Seperti saat dia mengawali karir di tinju profesional sejak usia kuliah, Chris John pun menghidupkan kembali ring tinju bagi anak-anak kampus.

Dari kota Surabaya, Chris John bersama PT Chris John Indonesia dan Projab Sport mulai mencari bakat tinju dari kampus melalui ajang bertajuk Ring Tarkam. Digelar di Maspion Square Surabaya, 11 Mei, ajang itu diikuti 52 petinju dari 22 kampus di Jatim.

Total, akan ada 26 partai mahasiswa yang di­pertandingkan dalam a­jang Ring Tarkam. Selain 26 partai mahasiswa, Ring Tarkam pun mempertan­dingkan empat partai lain yang tidak kalah bergengsi.

Termasuk duel mempertemukan antara mantan petinju juara di kelas ri­ngan UBO Intercontinental Roy Tua Manihuruk menghadapi Wanphichit Siri­phana. Dia didatangkan dari Thailand untuk memanaskan partai puncak Ring Tarkam.

Dengan menonton lang­sung duel Roy Tua melawan Wanphichit, diharapkan para petinju dari kalangan mahasiswa bisa mendapatkan edukasi pertarungan di atas ring yang sesungguhnya.

Selain laga puncak itu, duel debut pro akan dijalani petinju dari sasana AP Boxing Surabaya Adam Frey menghadapi petinju dari sasana KPJ Bulungan Boxing Camp Jaksel Rikky Nainggolan.

Dua partai tambahan Ring Tarkam lain diikuti influencer. Yaitu partai yang mempertemukan Bang Arik menghadapi Saleh Curik, dan di partai lain Bimbim Mafia Pentol berhadapan dengan Ratu Bidadari.

Spesialnya promotor ajang Ring Tarkam itu ma­sih duduk di bangku kuliah dan berusia 20 tahun. Ring Tarkam  jadi debut Muhammad Gibran Cahyanging Pengeran sebagai promotor tinju.

Gibran bahkan bisa jadi promotor tinju termuda dalam sejarah tinju di Indonesia. Selain Gibran, co-promotor Ring Tarkam Hay­­kal Muhammad masih duduk di bangku kuliah.

“Dari Ring Tarkam, saya dan Chris John mencari petinju bibit unggul. Terutama dari kalangan mahasiswa,’’ sebut Gibran, mahasiswa semester 4 di jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga, Su­rabaya, itu.

Indonesia terutama Su­­rabaya dan Jatim, kata Gibran, tidak kekurangan stok bibit unggul di ring tinju nasional. Namun yang masih kurang hanya wa­dah petinju-petinju bibit unggul itu dalam berkompetisi. Ring Tarkam yang akan jadi wadah.

Setelah menggelar ajang di Surabaya, Ring Tarkam rencananya berlanjut ke kota lain di Jateng, Jabar, DKI Jakarta, dan Bali.

’’Kami berharap bisa mempertemukan petinju-petinju bibit unggul dari seluruh Indonesia,’’ imbuh Muhammad Gibran Cah­yanging Pengeran, anak ketiga Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko itu.

CEO PT Chris John Indonesia Longines Roger Tamio menyebut, Ring Tar­kam itu bisa jadi bukti sumbangsih Chris John untuk perkembangan tinju Indonesia.

’’Mencari petinju juara dunia seperti dirinya (Chris John) dan menemukan so­sok promotor muda yang juga seperti dirinya,’’ harap Roger Tamio.

Ajang Ring Tarkam itu pun mendapat dukungan penuh dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Wali kota menyebut ajang itu sebagai event positif untuk anak-anak muda dalam mengekspresikan dirinya lewat tinju. Diharapkan dengan Ring Tarkam bisa mendongkrak prestasi tinju di Jatim. Khususnya di kota Surabaya. (jpg)

Exit mobile version