Dito menambahkan, celah untuk dipotongnya bonus Asian Games maupun Asian Para Games sangat kecil. Sebab, bonus langsung dari rekening pemerintah pusat ke penerima, termasuk pelatih.
“Jadi harus didalami dan diinvestigasi. Potongan itu sifatnya ketika sudah diterima atau ada permintaan dari orang lain atau bagaimana,” tegas Dito Ariotedjo.
Tak hanya itu, Kemenpora juga mendorong pelatih-pelatih untuk memberikan laporan dan mengungkapkan aspirasi terkait dengan dugaan pemotongan bonus tersebut.
“Silakan boleh pelatih kalau ingin memberikan aspirasinya. Nanti kita cek bagaimana tata kelola di federasi (NPC Indonesia),” ungkap Dito Ariotedjo.
Sementara itu, kembali mencuatnya dugaan pemotongan bonus pelatih memunculkan reaksi dari masyarakat di Kota Solo yang notabene sebagai kantor pusat NPC Indonesia. Puluhan spanduk yang berisi sindiran pemotongan bonus pelatih tersebar di sejumlah titik, termasuk Stadion Manahan Solo. (jpg)