Drawing Euro 2024 dilakukan di Hamburg, Jerman, Minggu (3/12) dini hari WIB. Acara drawing ini dihadiri oleh sejumlah figur terkenal sepak bola, seperti Luis Figo dan Gianluigi Buffon.
Sejauh ini sudah ada 21 negara yang dipastikan lolos ke putaran final Euro 2024. Sementara itu, tiga tiket lainnya akan diperebutkan 12 negara di babak play-off pada Maret 2024 mendatang.
Dilansir dari reuters.com pada Minggu (3/12), piala Euro 2024 akan digelar di Jerman pada bulan 14 Juni hingga 14 Juli 2024 mendatang.
Sebagai tuan rumah, Jerman berharap bisa tampil maksimal di hadapan publik sendiri. Namun, hasil drawing grup Piala Eropa 2024 memberikan tantangan berat bagi Die Mannschaft.
Dalam drawing grup yang berlangsung di Hamburg, Jerman tergabung di Grup A bersama Skotlandia, Hongaria, dan Swiss.
Dari semua lawan tersebut, Hongaria diprediksi akan jadi lawan tersulit bagi Jerman. Pasukan Marco Rossi lolos ke Piala Eropa 2024 dengan rekor tak terkalahkan di babak kualifikasi. Mereka juga baru saja menggebrak Spanyol dengan skor 2-0 pada laga Nations League beberapa waktu lalu.
Selain itu, pertandingan pembuka Jerman di Piala Eropa 2024 adalah melawan Skotlandia. Ini bukan pertandingan mudah mengingat The Tartan Army selalu bermain ganas di hadapan pendukungnya. Apalagi laga tersebut digelar di Stadion Allianz Arena, markas Bayern Munich, yang dipastikan penuh sesak oleh suporter fanatik Skotlandia.
Menurut manajer Jerman Julian Nagelsmann, Grup A bukanlah “kelompok maut”. Namun, dia mengakui bahwa itu adalah grup yang sangat tangguh. Nagelsmann dan anak asuhannya dituntut bisa melewati rintangan berat tersebut jika ingin tampil maksimal di Piala Eropa 2024 tuan rumah.
Sementara itu, di Grup B terjadi pertemuan antara dua raksasa Eropa, yakni Spanyol dan Italia. Kedua negara ini selalu jadi kandidat juara setiap kali tampil di Piala Eropa. Mereka juga beberapa kali bentrok di partai final, contohnya pada EURO 2012 dimana Spanyol mengalahkan Italia.
Selain Spanyol dan Italia, Grup B dihuni oleh Kroasia dan Albania. Kroasia bisa dibilang sebagai “pembunuh raksasa” karena mereka kerap menumbangkan tim besar dalam beberapa tahun terakhir. Sementara Albania juga bukan lawan sembarangan. Mereka finis di puncak grup kualifikasi Piala Eropa 2024, mengalahkan tim sekelas Polandia.
Oleh karena itu, pertandingan pembuka Spanyol di kejuaraan nanti adalah melawan Kroasia. Ini bisa dibilang sebagai laga neraka karena memiliki tingkat kesulitan luar biasa sejak awal turnamen.
“Jika ini bukan grup terberat, maka ini adalah salah satu grup terberat. Italia adalah juara Eropa, Kroasia selalu mencapai tahap akhir. Dan jangan lupakan Albania yang berada di puncak grup kualifikasi mereka,” ujar Luis de la Fuente, pelatih Spanyol.
Di sisi lain, sebagai juara bertahan, Italia harus ekstra waspada karena berstatus tidak diunggulkan di Grup B. Menilik catatan, Italia lebih sering menjadi runner-up ketimbang juara di Piala Eropa. Terakhir kali raihan juara adalah pada EURO 2020 setelah mengalahkan Inggris lewat drama adu penalti.
Namun di Piala Eropa 2024, La Squadra Azzurra diprediksi bakal kesulitan mempertahankan mahkota juara. Apalagi mereka juga harus bentrok melawan Spanyol, yang notabene adalah salah satu kandidat kuat gelar juara.
“Tidak ada yang bisa mengalihkan perhatian kami dari kenyataan bahwa kami adalah juara bertahan. Namun kami sadar bahwa ini adalah grup yang berat,” tutur pelatih Italia, Luciano Spalletti. (jpg)