JAKARTA, METRO–Masa depan Liga 1 tahun 2021 masih belum jelas alias misterius. Kebijakan pemerintah menerapkan Perpanjangan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 sehinga membikin jadwal dimulainya kompetisi terus diundur.
“Saya tahu, sepak bola harus jalan. Jika tidak kasihan pemain dan keluarganya serta pelatih,” kata Ketua PSSI, Mochamad Iriawan yang dilansir CNN Indonesia TV beberapa waktu lalu. “Kita akan habis kalau tidak ada kompetisi. Kasihan pemain tidak bisa tampil dan bagaimana mereka menghidupi keluarganya. Kasihan mereka,” tutur pria yang karib dipanggil Iwan Bule itu.
PSSI bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) terpaksa menunda kick-off Liga 1 dari 9 Juli hingga batas waktu yang belum ditentukan buntut dari permintaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), disusul penerapan PPKM Level 4 akibat gelombang kedua pandemi Covid-19.
PSSI dan PT LIB telah berencana memulai Liga 1 pada 20 Agustus 2021, namun pemerintah malah menambah durasi PPKM Level 4 dari 25 Juli 2021 hingga awal 2 Agustus 2021. “Tentunya, harapan kami apa yang akan kami sampaikan, pemerintah bisa merespons kesulitan kami,” jelas purnawirawan polisi berpangkat terakhir Komjen Pol. tersebut.
Iwan Bule menganggap BNPB tidak punya alasan untuk menahan rekomendasi bagi Liga 1. Pihaknya mengklaim punya bukti kuat bahwa kejuaraan sepak bola minim penyebaran Covid-19 berdasarkan Piala Menpora 2021. “Padahal, tak ada klaster di Piala Menpora. Kami jaga betul. Mulai dari hotel, perjalanan, sampai masuk stadion, kami tes swab semua,” imbuh Iwan Bule.
“Protokol kesehatan sudah luar biasa. Kami bangga punya stakeholder yang bisa menggelar pertandingan di masa Covid-19. Ini sudah akhir Juli 2021, harus main,” tutur mantan Kapolda Metro Jaya itu.
Sampai saati ini, Liga 1 telah mati suri selama setahun lebih empat bulan. Kompetisi terakhir kali diadakan pada Maret tahun lalu, namun diberhentikan karena pandemi Covid-19.
Pemain Frustasi
Kepastian penundaan gelaran kompetisi Liga I dan 2, ini setelah PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator Liga 1 dan Liga 2 2021 memutuskan untuk melakukan penundaan. Dampak penundaan kompetisi membuat sejumlah pemain kecewa.
Skuad Bali United Gavin Kwan Adsi sangat berharap Liga 1 bisa bergulir kembali. “Saya berharap liga berjalan secepatnya dan tidak tertunda lagi. Saya tidak mau ada PHP atau prank lagi,” ucap Gavin.
Menurut pemain serba bisa tersebut, penundaan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 yang terus berulang membuat dirinya dan bahkan pemain lain frustasi. Bahkan dia sedikit melontarkan pernyataan sarkas terkait carut marutnya persepakbolaan Tanah Air.
“Kami jujur frustasi dan kecewa. Seharusnya (Liga 1) sudah mulai lagi. Tapi sekarang belum ada kepastian dimulai lagi. Kalau tidak ada kejelasan, bisa-bisa satu tahun lagi baru ada kompetisi. Dunia sepak bola Indonesia sangat buruk. Disini yang paling terlambat dan tertinggal diantara negara-negara lain,” tegas Gavin.
Selain itu, akibat penundaan yang terus berulang, membuat semangat pemain diakuinya menjadi berkurang. Menurut mantan pemain Mitra Kukar dan Barito Putera ini, penundaan liga bisa membuat masa depan pemain menjadi tidak jelas.
“Semangat kami yang kena. Secara mental jelas sangat tidak bagus. Kami tidak tahu masa depan seperti apa. Kami sudah melakukan persiapan begitu lama dan tidak ada tujuan sama sekali dari persiapan yang kami lakukan,” ujar Gavin. (*/boy)