PEMBATASAN Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Padangpanjang, diperpanjang 7 hari lagi. Hal tersebut diungkapkan Kadis Kominfo Kota Padangpanjang Ampera Salim, Kamis (28/5). Seiring perpanjangan waktu PSBB itu, Pemko tengah melakukan pembahasan secara internal terkait kebijakan “new normal” yang segera dilaksanakan.
“New Normal atau membuka kembali aktivitas ekonomi, sosial dan publik secara terbatas dengan tetap menjalankan protokoler kesehatan. PSBB akan diperpanjang selama 7 hari kedepan. Ya, 7 hari merupakan waktu yang tidak lama. Saat ini Pemko bersama dinas terkait tengah melakukan pembahasan sekaligus pengkajian menuju new normal,” sebut Ampera Salim.
Seiring akan berakhirnya PSBB, sejumlah dinas terkait juga sudah mempersiapkan agenda. Khususnya Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata.
“Sesuai agenda, kita akan membuka kembali semua objek wisata di Padangpanjang. Namun, sebelum objek wisata di operasikan, pastinya kita akan melakukan pembenahan terlebih dahulu,” kata Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Padangpanjang, Maiharman, Kamis (28/5).
Maiharman mengungkapkan, akan dilakukan pembenahan sejumlah lokasi wisata tersebut, seperti Pusat Dokumentasi Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM), pemandian Lubuk Mata Kucing, dan Desa Wisata Kubu Gadang.
Pembenahan yang dilakukan merupakan bentuk persiapan pemerintah setempat di bidang pariwisata dalam tatanan kehidupan normal yang baru (new normal) dan pelayanan di objek wisata akan berbeda dibandingkan dengan kondisi sebelum wabah virus corona jenis baru melanda daerah itu.
“Semua sektor kini dihadapkan pada new normal. Artinya, aktivitas yang dilakukan tentunya sesuai protokol kesehatan Covid-19. Masyarakat dituntut patuh sebagai langkah antisipasi penyebaran virus corona, “ katanya.
Berkomitmen patuhi protokoler kesehatan, pihaknya akan melibatkan sekaligus menyiapkan petugas untuk tetap mengontrol dan memastikan pengunjung tidak terinfeksi virus.
“Bagi berkunjung wajib dilakukan pemeriksaan. Bagi pengunjung yang tidak sehat akan dilarang masuk objek dan disarankan mengunjungi puskesmas terdekat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan,” jelas Maiharman.
Semua petugas di objek wisata juga akan dibekali dengan pelindung diri seperti masker dan sarung tangan serta peralatan pendukung lainnya untuk perlindungan dan meminimalkan kontak langsung dengan wisatawan. “Meski kita masih di kondisi pandemi, kami optimistis bidang pariwisata dapat bangkit lagi menyumbang pemasukan untuk daerah. Masyarakat kami imbau agar tetap patuhi protokol kesehatan dalam kondisi new normal,” ujarnya.
Sementara aktivitas perhotelan dan restoran, Maiharman mengatakan, pihaknya masih akan membahas hal tersebut dengan pihak yang terkait. (rmd)