KOTA SOLOK, METRO–Kondisi Kota Solok pascabanjir yang merendam sejumlah wilayah di 11 kelurahan dari 13 kelurahan yang ada, mulai tampak normal. Genangan air sudah tidak lagi terlihat, meski dampak banjir masih jelas membekas bagi warga yang menjadi korban meluapnya 3 aliran sungai sekaligus.
Diakui Kepala BPBD Kota Solok, Ori Afillo. Kondisi di lapangan pascabanjir sudah kembali normal. Sejumlah posko dan tenda-tenda darurat yang sempat didirikan di sejumlah titik banjir pun sudah dibuka.
”Untuk saat ini hanya posko induk yang masih aktif. Sedangkan posko penanggulangan bencana serta titik-titik tenda yang didirikan di lokasi banjir sudah dibuka,” ujarnya, kemarin.
Memang katanya, Pemko Solok masih menetapkan status siaga bencana hingga hingga hari ini, (Jumat-red). Namun karena kondisi masyarakat dan kawasan yang terkena banjir sudah dapat dikatakan normal, maka sejumlah tenda dan posko penanggulangan bencana dipusatkan di posko induk.
Dua hari pascabanjir melanda Kota Solok, cuaca mulai dalam kondisi cerah. Namun demikian, masyarakat Kota Solok tetap saja dihantui datangnya banjir terutama saat malam hari.
Walaupun cuaca di Kota Solok dapat dikatakan dalam kondisi cerah, namun kalau di daerah hulu sungai yang mengalir di Kota Solok hujan lebat, banjir akan terus mengancam warga. Di Kota Solok sendiri memang ada 3 aliran sungai yakni, aliran Batang Lembang, Batang Binguang dan Batang Imang Payo.
Dalam bencana banjir yang melanda Kota Solok kemarin, lanjut Ori, ketiga aliran sungai tersebut meluap. Akibatnya ada beberapa kawasan yang terbilang parah terkena dampak banjir, dibandingkan bencana serupa yang terjadi tahun lalu.
Kelurahan Tanah Garam merupakan kawasan yang terkena dampak paling parah di samping Kelurah Koto Panjang dan Kelurahan KTK. Namun kelurahan lain juga terkena dampak banjir yang merendam ratusan rumah masyarakat.
Bahkan, bencana yang melanda Kota Solok awal tahun ini, juga mengakibatkan longsor dan 2 unit rumah warga rusak akibat terbamnya tanah. Beruntung dalam bencana alam yang terjadi di Kota Solok kali ini tidak menimbulkan korban jiwa.
Sejauh ini, lanjut Ori, kerugian akibat banjir di Kota Solok ini belum dapat disimpulkan. Dan yang pasti kerugian materi yang dialami masyarakat akibat bencana banjir ini sangat besar.
Masyarakat Kota Solok masih terlihat membenahi rumah mereka yang sempat terendam air. Sejauh ini masyarakat masih dihantui oleh bencana tahunan ini sehingga masyarakat berharap kedepan Pemko Solok lebih memperhatikan penanggulangan bencana banjir ini secara penuh, agar banjir tidak lagi menjadi tamu tak diundang setiap tahun bagi masyarakat. (vko)