SOLOK, METRO–Kepala Dinas Pariwisata Kota Solok, Milda Murniati, mengatakan, dalam pengembangan sektor pariwisata, Pemko Solok melirik sejumlah potensi yang ada. Namun jelas diperlukan berbagai pembenahan agar menjadi daya tarik bagi pengunjung.
Saat ini, pengembangan kawasan wisata di Kota Solok terlihat taman Pulau Belibis yang dilengkapi dengan bird dome, Taman Pramuka, Batu Patah Payo dengan agrowisatanya serta Puncak Bidadari dengan paralayang.
Di kawasan Pulau Belibis lanjutnya terdapat taman bermain arena pemancingan, sepeda air dan taman pramuka, dimana pengunjung bisa melakukan kegiatan berkemah, outbound dan sejenisnya.
Bagi pengunjung, jenis-jenis wahana yang ditawarkan yakni memancing di telaga, kemudian bola air untuk anak-anak, perahu itik, menunggang kuda untuk anak-anak dan tentunya suasana segar dari sebuah taman. Masing-masing wahana dipatok seharga Rp10 ribu.
Apalagi Pulau Belibis merupakan lahan seluas lebih kurang 4 hektar yang diperuntukkan sebagai taman rekreasi yang bernuansa alam. Di sana juga terdapat taman pramuka, berjarak tidak jauh dari gelanggang pacuan kuda Kota Solok. Untuk mencapai lokasi objek wisata pulau Belibis, bisa masuk dari berbagai penjuru.
“Untuk tahun ini, kita dalam proses penataan Pulau Belibis dan juga akan ada wahana baru yang akan diaktifkan antara lain bird dome, fountain dan glamping ground,” kata Milda.
Ia menyebut, Pulau Belibis merupakan destinasi yang sudah cukup dikenal oleh wisatawan lokal. Dengan desain baru yang dirancang untuk pengembangan kawasan ini diharapkan akan membawa nuansa baru bagi pengunjung.
“Sebagai salah satu langkah pemulihan, Pemko Solok juga sudah melakukan pemetaan perekonomian berbasis pariwisata tahun ini, dengan merangkul pelaku industri pariwisata dan pihak terkait lainnya,” tambahnya. Dalam pembangunan pariwisata, Pemerintah Kota Solok mengusung konsep pariwisata berbasis kemasyarakatan. Hal itu disinyalir bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. (vko)