PADANG ARO, METRO–Angka Prevalensi Stunting (APS) di Solok Selatan pada 2023 berdasarkan Survei Kesehatan Indonesian (SKI) tercatat sebesar 14,7 persen. Capaian tersebut jauh lebih baik dibanding capaian APS nasional sebesar 21,5 persen dan APS Provinsi Sumatera Barat 23,6 persen. Tren APS untuk periode 2019-2023 juga cenderung mengalami penurunan.
Badan Pengawasan Ke uangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Sumatera Barat pun memberikan apresiasi terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Solok Selatan dalam menekan angka stunting di daerah ini. Hal ini disampaikan tim BPKP ketika menyampaikan Hasil evaluasi akselerasi penurunan stunting Solok Selatan di Aula Bappeda Solok Selatan, Jumat (3/5).
Ketua Tim BPKP untuk penanganan stunting di Solok Selatan, Evan Saputra mengatakan saat ini Solok Selatan menjadi kabupaten paling progresif dalam menurunkan prevalensi stunting di Sumatera Barat. “Pemerintah Kabupaten Solok Selatan telah melakukan praktik baik,” kata Evan dalam kesempatan tersebut.
Dia menjelaskan, bahwa dalam hasil evaluasi sebelumnya,dari 15 temuan hasil evaluasi yang tertuang dalam Laporan Hasil Evaluasi atas Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023 pada Kabupaten Solok Selatan nomor PE.09.03/LHE-136/PW03/2/2023 tanggal 22 Mei 2023 terdapat 21 rekomendasi hasil pengawasan percepatan penurunan stunting.
Seluruh rekomendasi tersebut udah ditindaklanjuti oleh pemerintah kabupaten. “Bupati sangat concern dalam kebijakan-kebijakan terkait penanganan stunting. Termasuk diterbitkannya berbagai regulasi-regulasi terkait itu,” imbuhnya.