Kwemudian kata Zul Elfian, buku KIA merupakan alat pencatatan dan pemantauan kesehatan ibu dan anak, alat komunikasi, informasi dan edukasi antara tenaga kesehatan dan dengan ibu/ keluarga, dan dapat digunakan di semua fasilitas kesehatan. Pemanfaatan buku KIA ini merupakan salah satu program prioritas di Indonesia, karena melalui penerapan buku KIA ini mendukung upaya pencegahan dan deteksi dini masalah kesehatan dan gizi ibu dan anak ditingkat keluarga, fokus catatan pada pelayanan kelompok pendudukan paling rawan (ibu hamil dan balita) berdampak positif bagi kesehatan dan perkembangan anak usia dini sejak dalam kandungan ibu sampai berumur lima tahun.
Sudah begitu banyak inovasi yang dilahirkan untuk menurunkan kasus kematian Ibu dan anak, diantaranya KIDS AND MOMS CARE, PSC 119, KARTU PELANGI, CEMILAN RESTI (CEgah kehaMILAN Resiko Tinggi),BUMI SEGITIGA (Budaya Makan Ikan bagi Setiap keluarga dan balita), PUTRI TAMIA (remaja Putri Tanpa anemia), KEMPING BEKEN (Kader pendamping Bayi kecil Kembali Normal), BARALEK CETAR (Bangun Keluarga intelek sehat Cerdas dan pintar), dan masih banyak inovasi-inovasi yang lainnya, yang bahkan dari dulu kita melakukan pencegahan untuk dapat melahirkan anak-anak yang sehat dan berkualitas yang nantinya menjadikan Aset yang berharga bagi orang tuanya dan juga negara yang kita cintai.
Selain itu Dinas Kesehatan dengan dukungan program strategisnya juga sudah melaksanakan program PSC (Publik Safety Centre). Program ini merupakan layanan gawat darurat 24 jam yang diberikan kepada masyarakat yang mempunyai keterbatasan menjangkau akses fasilitas kesehatan dan sudah terlaksana sejak Tahun 2017. Pemerintah Kota Solok juga telah berkomitmen bahwa tidak ada penduduk Kota Solok yang tidak memiliki jaminan kesehatan.
Buku KIA terdapat catatan dan informasi cara memelihara dan merawat kesehatan ibu dan anak, kartu ibu hamil, kartu menuju sehat untuk bayi dan balita. Pemanfaatan yang efektif oleh petugas maupun ibu/ keluarga menurunkan angka kematian ibu dan anak, mencegah kehamilan beresiko, mencegah bayi berat lahir rendah, penyakit penyerta seperti anemia dan malnutrisi.
“Sebagai Kepala Daerah, kami sangat mendukung sepenuhnya kegiatan ini sehingga dapat terwujudnya tujuan kita bersama yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi serta menurunkan prevalensi stunting, asalkan buku KIA nya dilengkapi lembar demi lembar, artinya standar pelayanan sudah diberikan sesuai dengan pedoman yang menjadi acuan petugas,” ujar wako. (vko)