SOLSEL, METRO – Wakil Bupati Solok Selatan (Solsel), H Abdul Rahman menyatakan keseriusan dan perhatian Pemkab kepada Kecamatan Sangir Balai Janggo (SBJ). Khususnya terkait pembangunan infrastruktur di kecamatan paling ujung kabupaten berjuluk Nagari Saribu Rumah Gadang ini yang berbatasan dengan Dharmasraya dan Jambi.
“Dulunya, kita dalam hitungan jam jarak tempuh dari Nagari Lubuak Malako ke Nagari Sungai Kunyit. Sekarang, alhamdulillah bisa dalam hitungan menit,” ujar Abdul Rahman ketika menyerahkan bantuan traktor di Jorong Mercu, Nagari Sungai Kunyit, Kecamatan SBJ, Selasa (6/11).
Ia menambahkan, setidaknya sudah Rp60 miliar lebih Pemkab mengalokasikan anggaran dalam 3 tahun terakhir khususnya untuk membangun infrastruktur jalan di Kecamatan SBJ ini. Untuk tahun anggaran 2019, juga sudah diusulkan anggaran sebesar Rp5 miliar untuk kelanjutan jalan dari ujung aspal Sungai Sungkai menuju Jorong Mercu.
“Insya Allah, anggaran ini sudah kita usulkan. Mudah-mudahan dapat masuk dalam pembahasan anggaran 2019 yang sedang berlangsung,” ungkapnya
Abdul Rahman mengharapkan agar masyarakat dan pemerintah terus bersatu padu dalam melakukan pembangunan. Dan tidak ada lagi isu-isu yang tidak benar terkait jalannya pembangunan khususnya di Kecamatan SBJ ini. “Jadi jangan ada lagi ada isu-isu jika daerah ini tidak diperhatikan. Tugas kita bersama adalah melakukan pembangunan seadil-adilnya. Tidak lagi melihat motif-motif politik dibaliknya. Dulu terus terang saya kalah di sini, tapi bukan jadi alasan untuk tidak melakukan pembangunan di daerah ini,” tukasnya.
Abdul Rahman melakukan kunjungan ke Jorong Mercu ini dalam rangka pemberian bantuan traktor (John Dere) sekaligus peresmian Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) Sejahtera yang beranggotakan 70 orang yang berasal dari 6 kelompok tani di daerah tersebut.
Abdul Rahman mengharapkan agar bantuan yang diserahkan dapat dimanfaatkan dan dikelola dengan sebaik-baiknya. Tidak hanya digunakan untuk mengolah pertanian, tapi juga bisa digunakan sebagai alat angkut hasil pertanian. “Traktor ini juga bisa mengangkut Tandan Buah Sawit (TBS) atau yang biasa disebut sebagai zonder. Sehingga daerah yang sulit diakses dengan truk atau sejenisnya, bisa diatasi dengan angkutan traktor ini,”katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Solsel, Tri Handoyo mengatakan, bahwa traktor roda 4 tersebut merupakan bantuan yang diperoleh dari proposal yang diajukan ke pemerintah pusat. “Hanya 2 kabupaten yang mendapatkan bantuan ini, Alhamdulillah Solsel salah satunya bersama Pasaman Barat,” jelasnya.
Menurutnya, bahwa sebelum bantuan diberikan, Dinas Pertanian Solsel melakukan pembinaan kepada KEP Sejahtera yang akan mengelola bantuan tersebut. “Kita lakukan rekayasa atau pembinaan terlebih dahulu agar pemanfaatan dan pemeliharaan alat ini dapat berjalan dengan baik,” tuturnya.
Setiap hari traktor ini juga bisa dimanfaatkan melalui Unit Pengelola Jasa Alsintan (UPJA) yang ada dalam KEP Sejahtera dengan potensi sewa jutaan rupiah setiap harinya. “Dan ini juga bisa menjadi modal bagi KEP untuk perawatan dan juga pengembangan usaha lainnya,” tandasnya.
Tahun ini, ada bantuan Alsintan senilai Rp3,5 miliar yang disalurkan Dinas Pertanian yang bersumber dari APBD Solsel, APBD Pemprov dan juga APBN. Turut hadir Ketua Kelompok Tani Misni beserta anggota kelompok tani, tokoh masyarakat, Tantua Raja Sailan, Camat SBJ Muslim, Wali Nagari Sungai Kunyit Rusnijal, Sekdis Pertanian Sapta Dewi, Kabag Humas Firdaus Firman serta tamu undangan lainnya. (afr)