Masih  dalam rangka HJK ke – 136 kota  Sawahlunto, Rebutkan Piala Bank Nagari DERBY 2024 ke- 17

SERAHKAN—Pejabat Walikota Sawahlunto Fauzan Hasan serahkan bendera Pordasi Sumatera Barat kepada Komisi Pacuan Kuda.

SAWAHLUNTO, METRO–Pemerintah Kota Sa­wahlunto gandeng Bank Nagari untuk gelar pacuan kuda dengan memperebutkan piala utama yaitu  Bank Nagari Derby pada puncak pacuan kuda dengan race 1500 meter kuda  umur 3 tahun. Total Hadiah kurang lebih Rp. 293 juta, untuk pemenang Der­by Rp. 150 juta, Minggu (8/12) di Lapangan Nasional  Pacu Kuda Kandi Sawahlunto.

Ribuan warga pecinta olahraga pacu kuda hadir dari berbagai Kab/Kota yang ada di Sumatera Barat. Perhelatan piala Derby ini diikuti beberapa Provinsi di Indonesia yaitu dari Jawa Timur, Jawa Barat dan Sumatera Utara. Ketua KONI Sawahlunto Jhon Reflita mengungkapkan, sebanyak 57 kuda pacuan ikuti kegiatan ini, yang berasal dari Pro­vinsi tetangga yaitu Su­matera Utara, Jawa Barat, Jawa Timur. Ada 11 Race yang diperlombakan, dimana untuk piala Derby akan diperlombakan diakhir acara pada pukul 16.30 wib sore.

“Untuk Derby sendiri dilaksanakan pada race 11 dengan jarak 1500 meter dan usia kuda rata-rata 3 tahun akan diikuti 11 kuda pacuan. Untuk total keseluruhan hadiah pacu kuda capai Rp. 293 juta, sedangkan untuk Derby dengan jumlah Rp. 150 juta,” ujarnya.

Dilanjutkan sebagai Ketua KONI dia berharap selain pacuan kuda yang bersifat nasional, akan ada juga pacu kuda tradisional yang digelar di la­pangan pacu kuda Kandi ini kedepannya. “ Dan dari PT Myor akan siap untuk tahun depan, piala Derby selain Bank Nagari PT Myor akan menjadi sponsornya. Begitu juga harapan kepada PTBA semoga akan disetujui oleh Dirutnya untuk memberikan sponsor untuk piala Derby di tahun depan,” ucapnya.

Pimpinan Divisi Sekretaris Perusahaan Tasman mengatakan,, bagi Bank Nagari merupakan suatu komitmen untuk mendu­kung kegiatan yang menghibur, olahraga bersifat keramaian karena akan meningkatkan pe­reko­no­mian masyarakat disekitarnya. Karena pa­cuan kuda sudah merupakan budaya Minangkabau turun temurun dan selalu ramai dikunjungi oleh warga. “Dengan aset kami sebesar Rp. 35 Triliun untuk Provinsi Sumatera Barat, sedangkan untuk Sawahlunto mencapai Rp. 600 Miliar maka support kami yang begitu besar untuk membantu percepatan perputaran arus uang di kota Sawahlunto,” katanya.

Sebagai Penjabat Wali Kota Fauzan Hasan buka turnamen Pacu Kuda Perebutkan Piala Derby yang ke-17 ini. Disela-sela sambutannya Fauzan mengucapkan terimakasih nya terhadap banyak dukungan dan support dari beberapa perusahaan yang ada di Kota Sawahlunto termasuk Bank Nagari, PT. Myor dan PTBA.

“Dilaksanakan rutin tiap tahunnya bergandengan dengan HJK ke-136 kota Sawahlunto, pertandingan Pacu kuda Derby yang ke-17.  Kalau bisa Iven Pacu kuda ini tidak hanya satu kali dalam setahun, tapi ada Iven lanjutan,” jelasnya.

Pacu kuda merupakan tradisi budaya Minangkabau yang telah diwariskan sejak zaman Belanda. Bagi bangsa Belanda adalah untuk hiburan namun bagi warga Minangkabau merupakan ajang silahturahmi dan menjalin persatuan dan kesatuan dengan memunculkan strategi dan taktik untuk mengusir Belanda. Memiliki sejarah dan semangat perjuangan  yang patut dilestarikan hingga saat ini dan mengambil hikmah yang terkandung didalamnya. Pecinta kuda yang hadir ribuan ini juga bukan dari Sawahlunto tapi juga dari beberapa Kab/Kota tetangga, mempersatukan kita dalam olahraga pacu kuda. Selain itu ramainya penonton akan mendukung UM­KM masyarakat Sawahlunto. Sebagai pemerintah Ko­ta Sawahlunto akan memberikan fasilitasi dan mendukung pe­nuh olahraga pacu kuda baik skala nasional dan tradisional. Gelanggang pacu kuda Kandi Sawahlunto bisa menampung perlombaan yang bersifat nasional. Dengan keunikannya yang dibangun diatas lahan bekas tambang Batubara

39,69 hektar, panjang lintasan 1400 meter, lebar lintasan  20 meter hingga mampu menampung 12 kuda sekali race, dengan memiliki kandang 150 kandang,” ujarnya.

Fauzan Hasan juga berharap kedepannya akan banyak pengusaha tambang memiliki hobi olahraga pacu kuda, sehingga akan banyak Iven pacu kuda yang berlangsung berikutnya. “Sehingga gelanggang Pacu Kuda Kandi inienjadi ramai dan perputaran ekonomi semakin cepat,” pungkasnya. (pin)

Exit mobile version