Dikatakan Benny, penghargaan itu tidak mudah didapatkan, namun sudah melalui seleksi yang dilakukan pemerintah Provinsi Sumatera Barat baik secara administrasi maupun peninjauan lapangan. “Dari hasil penilaian tim, kita dinilai memiliki komitmen yang tinggi terhadap ketahanan pangan,” ungkap Bupati muda itu.
Ia berharap kepada seluruh pelaku pertanian agar tetap menjaga ketahanan pangan. “Mudah-mudahan ini bisa menjadi pemacuh semangat para petani dan pelaku pertanian kita untuk terus menjaga ketahanan pangan di Ranah Lansek Manih,” tukasnya.
Sementara, Kepala Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Sijunjung, Adri menyebut penghargaan itu merupakan apresiasi bagi upaya dan prestasi luar biasa yang dicapai perseorangan atau kelompok dalam rangka perwujudan kedaulatan pangan, kemandirian pangan dan ketahanan pangan pada berbagai tingkatan dan jenis usaha. “Tujuan pemberian penghargaan untuk menumbuhkan dan mendorong semangat kreatifitas serta partisipasi masyarakat untuk mengambil peran lebih besar dan memotivasi dalam mewujudkan kedaulatan, kemandirian dan ketahanan pangan di daerah,” tuturnya.
Selain itu, kata Adri, ada empat pilar penilaian kinerja pemda dalam pembangunan ketahanan pangan. “Empat pilar itu, yaitu pilar konsumsi pangan, keamanan pangan, ketersediaan dan kerawanan pangan, serta distribusi pangan,” jelasnya.
Dikatakannya, Dinas Pangan dan Perikanan Sijunjung mempunyai program unggulan yaitu program pengawasan keamanan pangan. “Untuk saat ini kita hanya bisa melakukan pengawasan di pasar, seperti pengambilan sampel pangan untuk pengujian kandungan residu pestisida, uji kandungan benzoat, rodhamin B, borax, serta logam berat khususnya pada beras,” tuturnya.
Pihaknya sudah melakukan pengambilan sampel pada pasar besar seperti pasar sijunjung, tanjung ampalu, padang sibusuk, sei lansek, sei tambang dan lubuk tarok. “Selain itu, sampel beras juga sudah diambil dari sentra padi dan pasar tradisional serta dari sawah lokasi bekas tambang,” pungkasnya. (ndo)