SIJUNJUNG, METRO–Pemkab Sijunjung dinilai berhasil menerapkan program Open Defecation Free (ODF) dengan ketersediaan akses mencapai 100%. Atas upaya tersebut, Pemkab Sijunjung mendapat penghargaan dari Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI). Program ODF di Kabupaten Sijunjung sebelumnya sempat menjadi perhatian hingga menuju angka 100%. Artinya pemerintah daerah berhasil merubah kebiasaan masyarakat untuk tidak buang air besar sembarangan dengan cara menyediakan akses jamban yang layak.
Selain akses, edukasi terhadap masyarakat tentang ODF gencar dilakukan. Bahkan kondisi lingkungan yang tidak sehat akibat kebiasaan masyarakat dalam perilaku jamban atau lebih dikenal dengan istilah “kresek terbang” juga berkaitan erat dengan tingginya angka stunting di Kabupaten Sijunjung, karena kebersihan lingkungan berhubungan erat dengan kesehatan.
Upaya itupun kini membuahkan hasil. Penghargaan ODF yang mencapai 100% diserahkan langsung oleh Ketua Umum PP HAKLI kepada Pemkab Sijunjung yang diterima oleh Wakil Bupati Iraddatillah, pada kegiatan Seminar Nasional dan Pelantikan Pengurus HAKLI Provinsi Sumbar di Auditorium Poltekkes Kemenkes Padang, Sabtu (10/9).
Sijunjung termasuk dalam 5 kabupaten/kota peraih 100% ODF selain Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kota Payakumbuh dan Kota Solok. Kemudian diikuti penyerahan 5 daerah peraih Akses >90% ODF yaitu Kota Padang, Kota Sawahlunto, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Dharmasraya.
Wabup Iraddatillah mengapresiasi kerja keras seluruh stalkholder atas pencapaian kinerja 100% stop buang air besar sembarangan atau Open Defecation Free (ODF).
“Ini program pola hidup sehat bagi masyarakat, dan kini pencapaian ODF sudah 100%. Tentu saja ini semua tidak luput dari rekan-rekan kita, dari jajaran OPD mulai dari tingkat nagari sampai dengan tingkat kabupaten. Berkat upaya itulah pencapaian ini bisa terwujud,” tutur Wabup.
Dikatakan, salah satu langkah yang diterapkan Pemkab Sijunjung untuk menuju ODF adalah melakukan pembangunan akses jamban yang layak di tengah masyarakat. Bahkan program tersebut menyentuh masyarakat nagari dan jorong.
“Kita sekarang sedang bekerja keras dalam penurunan angka stunting. Tidak saja dari angka-angka dan presentase tapi juga realita terhadap kondisi masyarakat kita. Program ODF ini berkaitan erat dengan penanganan stunting,” terangnya. (ndo)