SAWAHLUNTO, METRO–Swabakar atau proses terbakar dengan sendirinya batubara akibat reaksi oksidasi eksotermis yang terus menyebabkan kenaikan temperature terjadi di lokasi Tambang Batu Bara daerah Perambahan milik PT. Dasrat Arang Sejati, Desa Batu Tanjung Kecamatan Talawi, Selasa (26/7).
Tapi pada peristiwa itu hanya kepulan asap hitam saja yang keluar, tanpa api dan ledakan. Akibat kajadian itu kerugian materi puluhan juta dan menyebabkan penambang tidak bisa menambang untuk beberapa tahun kedepan.
Menurut Pemilik PT. Dasrat Arang Sejati (DAS) Evison peristiwa tersebut disebut swabakar, terjadi pada saat penyimpanan atau storage dalam jangka waktu tertentu.
Kondisi swabakar ini bisa terjadi pada setiap tambang batubara akibat dari kalori yang dikandung dari Batubara tinggi. Apalagi di Kota Sawahlunto yang memang kondisi Batubara masuk kategori bagus.
“Swabakar terjadi pada saat kondisi karyawan tidak bekerja atau sedang libur, sebab pada hari itu hari pasar Talawi. Kondisi lokasi penambangan lagi kosong karena karyawan lagi libur. Dan tidak ada korban jiwa. Kami mengalami kerugian dari materi puluhan juta, Selain kerugian materi untuk sementara waktu lobang tambang tersebut tidak bisa digunakan,” ujarnya.
Menurut KTT Atra swabakar terjadi dalam lubang sedalam 140 meter, persisnya kejadian terjadi pukul 16.00 WIB dan langsung ditangani ditutup menggunakan ekskavator selesai pukul 17.30 WIB, agar kondisi swabakar tidak melebar ke lokasi yang lain.
Setelah POSMETRO menelusuri ke lapangan di pagi harinya, ternyata kondisi dari lokasi masih terlihat asap swabakar dan tercium bau menyengat. Dari salah seorang pekerja yang tidak mau disebutkan namanya mengungkapkan, bahwa untuk sekarang sampai beberapa waktu lokasi lobang penambangan sepertinya tidak bisa digunakan. “Namun lokasi lobang tambang yang lain didaerah itu bisa digunakan,” akunya. (pin)