SAWAHLUNTO, METRO–Pencanangan Forum Data Desa Cinta Statistik Kota Sawahlunto tahun 2022 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sawahlunto, dilakukan Jumat pagi (22/7) di Gedung Pusat Kebudayaa (GPK) Sawahlunto.
Begitu pentingnya sebuah data, hingga diharapkan jika pada saat ini ada dua (2) desa yang dicanangkan sebagai Desa Cantik atau Desa Cinta Statitik, Desa Balai Batu Sandaran dan Desa Lunto Barat maka ke depan, dengan adanya pencanangan ini akan dapat memotivasi desa atau kelurahan lainnya untuk mengelola data secara profesional. Sehingga seluruh Desa dan Kelurahan di Kota Sawahlunto, akan menjadi Desa-Kelurahan Cinta Statistik.
Wawako Sawahlunto Zohirin Sayuti mengungkapkan, “Saya secara pribadi sangat mengapresiasi kepada BPS Sawahlunto dan juga BPS Provinsi yang telah berkomitmen untuk tetap memotivasi Pemerintah Kota dari jajaran terendah, Desa dan Kelurahan. Semoga apa yang telah kita laksanakan secara bersama ini, akan dapat berbuah manis pada masa mendatang,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPS Provinsi Sumatera Barat Ir. Herun Fajarwati MM menyatakan bahwa program Desa Cantik atau Desa Cinta Statistik terinspirasi dari telah lahirnya Nagari Statistik di Sitiung, Kabupaten Dharmasraya.
“Dari Sitiung kita bergerak ke Sawahlunto, Kota Warisan Dunia Unesco, program Desa Cantik ini merupakan pencanangan pertama di Sumatera Barat dengan target program akhir, sesuai arahan dari Gubernur Sumbar, dengan adanya sistim berjenjang. Mulai dari Desa Kelurahan cinta statistik, Kota Kabupaten cinta statistik dan Provinsi Sumatera Barat sebagai provinsi cinta statistik 2025 mendatang,” urai Herun Fajarwati.
Tujuan dari kegiatan ini, sebagai titik awal dari implementasi penguatan data di desa guna mendukung pembangunan desa yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. “Kita berharap melalui kegiatan ini, setiap Desa dan Kelurahan dapat menyiapkan data desa yang terintegrasi dalam satu (1) sistem yang dapat manjadi sumber utama rencana pembangunan desa jangka menengah dan dapat dilihat oleh masyarakat di masing-masing desa melaui aplikasi Bidadari,” pungkasnya. (pin)