SAWAHLUNTO, METRO
PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyatakan mendukung Kota Sawahlunto untuk mengaktifkan kembali kereta api di Kota Arang tersebut. Dukungan itu akan dilakukan PT. KAI dengan menyediakan sarana dan personel atau Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengelola sarana itu.
Dukungan itu disebutkan Direktur Keuangan PT. KAI, Salusra Wijaya, ketika mengunjungi Kota Sawahlunto dan bertemu dengan Walikota Deri Asta, Senin (17/5).
“Kita mendukung tentu sesuai dengan domain dan kewenangan kita di PT. KAI. Yaitu dalam hal ini adalah sarana dan personel yang akan mengelola sarana tersebut. Itu kita sudah siapkan,” ujar Salusra Wijaya.
Namun, untuk prasarana dan sarana disampaikan Salusra membutuhkan dukungan dari Kementerian terkait. Sebab, prasarana bukan hak dan kewenangan dari PT. KAI. “Jadi untuk di luar sarana dan SDM ini, memang kita sangat mengharapkan andil dari Kementerian terkait. Kemudian juga andil dari Pemerintah Provinsi Sumbar ini dibutuhkan juga. Dengan predikat World Heritage dari UNESCO ini, kita mengharapkan ada juga kontribusi dari UNESCO dalam membantu mendukung prasarana mengaktifkan kembali kereta api di Sawahlunto ini,” kata Salusra Wijaya.
Sementara, Walikota Sawahlunto Deri Asta mengatakan, bahwa masyarakat dan Pemko Sawahlunto memang sangat mengidam – idamkan diaktifkannya kembali kereta api tersebut. Oleh karena itu, Pemko terus melakukan berbagai upaya melakukan sinergi dengan PT. KAI dan Kementerian Perhubungan untuk mendorong ‘hidupnya’ kereta api di Kota Arang.
“Kereta api bagi Sawahlunto itu memiliki arti yang penting dan dekat. Salah satu elemen penyusun sejarah Kota Sawahlunto adalah kereta api ini. Sehingga memang jika kereta api ini aktif kembali, maka sangat berpengaruh terutama bagi sektor pariwisata di Sawahlunto,” kata Deri Asta.
Dikatakan Deri, pengoperasian kereta api di Koat Arang Sawahlunto ini dengan sendirinya akan menggeliatkan sektor pariwisata yang ada di Kota Sawahlunto. Apalagi, Kota Sawahlunto dittetakan sebagai kota warisan dunia olhe Unesco. Karena banyaknya peninggalan sejarah terutama sejarah peninggalan tambang bawah tanah oleh kolonial Belanda. (pin)