Laporan : Efanurza, Kota Pariaman
Kota Pariaman memang berada di salah satu pinggiran Pantai Pulau Sumatra. Namun, semenjak Kota Pariaman dipimpin Walikota Pariaman H Genius Umar berpasangan dengan Wakilnya Mardison Mahyuddin semakin berkembang dalam segala bidang pembangunan dengan meningkatnya perekonomian masyarakat.
Tak heran dari berbagai kalangan datang ke Kota Pariaman untuk melihat kemajuan kota tabuik hingga kini. Buktinya, Jumat kemarin, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) RI, Abdul Halim Iskandar datang ke Kota Pariaman untuk melihat dari dekat.
Saat itu Menteri meletakan batu pertama pembangunan Kantor Desa Kampung Kandang, Kecamatan Pariaman Timur. Kondisi tersebut menjadi sesuatu yang istimewa bagi Desa Kampung Kandang, karena peletakan kantor desanya, dilakukan oleh orang nomor satu di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI. “Hari ini kami meletakan batu pertama pembangunan Kantor Desa Kampung Kandang ini, dengan harapan nantinya, kantor desa yang dibangun dengan menggunakan dana desa ini, dapat termanfaatkan dengan baik, dan mengakomodir semua kepentingan masyarakat,” kata Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar.
Gus Menteri panggilan akrab dari Abdul Halim Iskandar ini juga mengingatkan agar Kepala Desa dalam melaksanakan lajunya pemerintahan, harus merangkul seluruh komponen masyarakat, dan yang terpenting dapat mempertanggung jawabkan anggaran dana desa yang digunakan. “Kita berharap dana desa yang dikelola, menyasar kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan kemajuan dari desa itu sendiri, karena dana yang digunakan tersebut adalah uang dari negara, yang satu rupiah harus dapat dipertanggung jawabkan,” tutupnya.
Kepala Desa Kampung Kandang, Israrudin mengatakan bahwa bangunan kantor desa Kampung Kandang, telah berdiri sudah 50 tahun yang lalu, dan kondisinyapun sudah tidak layak, sehingga dirinya dengan kesepakatan BPD Desa Kampung Kandang sepakat untuk merenovasi kantor desa ini. “Selama ini kantor desa ini tetap kami manfaatkan untuk kepentingan administrasi dan pemerintahan, karena kondisi yang 85 persen sudah tidak layak pakai, karena itu kami berencana untuk merenovasi, karena kami lihat kantor desa lain yang ada di Kota Pariaman , semua sudah bagus-bagus,” ujarnya.
Israrudin juga megungkapkan bahwa pihaknya berencana akan membangun Kantor Desa ini dengan 3 tingkat, dimana nanti akan dibuat ruang anggota BPD, ruang pertemuan, ruang PKK, ruang LPM dan ruang Kepala Dusun. “Pembangunan ini menggunakan anggaran Dana Desa Kampung Kandang tahun 2020, dimana untuk Tahap pertama, akan menghabiskan waktu 45 hari kerja, dengan membanguan lantai dasar dan pondasi, untuk kelanjutanya akan dianggarkan di tahun selanjutnya,” jelasnya.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Menteri dan Pemko Pariaman, dimana peletakan batu pertama kantor desa kami langsung oleh seorang Menteri, yang mungkin hal ini merupakan yang pertama di Sumatera Barat, untuk itu kami sangat berbangga hati akan hal ini,” ujarnya.
Desa Kampung Kandang mempunyai Luas: 1,31 kilometer persegi, dengan jumlah penduduk sebanyak 1.069 jiwa (2018) terdiri dari 527 laki-laki dan 542 perempuan, dan inovasi desa ini adalah dengan membangun Jembatan Pelangi, dengan memanfaatkan keindahan alam yang dimilikinya. Kemudian sang Mentri Abdul Halim Iskandar mengukuhkan secara langsung 43 orang tenaga Pendamping Desa Berdikari (PDB) se-Kota Pariaman untuk pertama kalinya di Indonesia.
“Sebelumnya dalam wa Walikota Pariaman, beliau meminta saya untuk melakukan pengukuhan secara virtual saja, akan tetapi dengan melihat kondisi saat ini maka saya menolak diadakannya pengukuhan secara virtual, dan saya ingin langsung melakukannya karena saya melihat PDB ini adalah salah satu terobosan baru yang luar biasa sekali yang dilakukan oleh pemerintah kota pariaman,” ujarnya.
Katanya, PDB ini sangat penting sekali di bentuk di desa-desa yang ada di Indonesia ini, tapi karena APBN kita belum mampu untuk memenuhi 74.953 desa dengan satu orang pendamping satu desa, maka patut berikan apresiasi pada Kota Pariaman dengan inovasinya ini, yang patut juga untuk dicontoh oleh daerah kabupaten serta desa lainnya yang ada di Indonesia ini. Desa adalah garda terdepan dalam proses pembangunan disegala bidang, dan kita harus tunjukan bahwa pendapat itu benar dengan pembuktian dimulai dari kota pariaman dengan inovasi PDB ini. Kemanapun saya pergi saya akan bawa terus inovasi ini untuk saya pamerkan kepada mereka kenapa kota pariaman bisa dan kabupaten/kota lain tidak bisa.
Jadi saya himbau kepada seluruh tenaga PDB yang akan saya kukuhkan hari ini, bekerjalah sebaik mungkin sebagai PDB , karena tugas utama dan pertama dari pendamping desa itu sendiri adalah menjadi mata hati dan tangan dari Walikota. Artinya tugas pendamping desa itu membaca, melihat, memaknai, dan melaporkan, kepada Walikota segala dinamika yang ada di desa supaya Walikota bisa mengambil kebijakan pembangunan apapun, berdasarkan data yang valid dari desa itu sendiri.
Beliau juga berpesan, tata niat itu dengan baik untuk pengabdian terbaik demi kemajuan kota pariaman dan masyarakat Kota Pariaman. Dengan niat tersebut semuanya akan berjalan dengan baik dan itu akan menjadi pengaruh pada tata kerja. “Kalau kita sudah bergerak berdasarkan nurani yang terdalam maka tidak ada lagi masalah yang akan menghambat kerja kedepannya,” ujarnya.
Pengukuhan 43 orang tenaga PDB ini dihadiri oleh Gubernur Sumbar yang diwakili oleh Kepala Dinas PMD Provinsi Sumatera Barat Syafrizal, Walikota Pariaman Genius Umar, Wakil Walikota Pariaman Mardison Mahyuddin, Anggota DPD RI Aliman Sori, Ketua DPRD Kota Pariaman Fitri Nora, Forkopimda, Sekda, Staf Ahli, Asisten, Kepala OPD, Camat se-Kota Pariaman, dan Kepala Desa serta Lurah se-Kota Pariaman.
Sebelumnya Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar di Kota Pariaman menjadi ajang promosikan kreativitas dan kearifan lokal Kota Pariaman ke kancah nasional.
Hal tersebut dibuktikan dengan dikalungkannya shal oleh Wakil Walikota Pariaman Mardison Mahyuddin bergambarkan Tabuik Piaman dengan motif batik sampan, karena batik dikenal sebagai salah satu warisan budaya Indonesia. “Selamat datang Pak Menteri bersama istri Ny.Umi Nasriah serta para dirjen dan deputi Kemendes PDTT RI di Kota Pariaman, semoga hal in i menjadi langkah baik dalam hubungan baik antara Kota Pariaman dengan Kemendes PDTT RI,” ucap Mardison.
Sementara untuk Ny. Umi Nasriah Abdul Halim, shal batik sampan tersebut dikalungkan oleh Ketua TP PKK Kota Pariaman, Ny. Lucy Genius. Di Sumatera Barat, sejarah batik ternyata merupakan langkah awal dari perkembangan batik itu sendiri, karena perusahaan batik pertama ada di Kota Pariaman lebih tepatnya di Dusun Sampan, Desa Punggung Lading. Sebelumnya, saat menjemput Abdul Halim Iskandar yang akrab disapa Gus Menteri di Bandara Internasional Minangkabau, Wako Pariaman Genius Umar juga ucapkan selamat datang kepada Gus Menteri di Sumatera Barat sembari mengalungkan rangkaian bunga melati, sebagai sambutan saat pejabat negara mengunjungi suatu daerah. (***)