Laporan : Efanurza, Kota Pariaman
Pemeritah Kota Pariaman dibawah kepemimpinan Wali Kota Pariaman H Genius Umar bersama wakilnya Mardison Mahyuddin telah memerintahkan Dinas Kesehatan bersama dengan tim gugus tugas (gustu) percepatan penanganan covid-19 Kota Pariaman melaksanakan tes swab kepada para pedagang yang ada di Pasar Pariaman. Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman, Syahrul mengatakan tes swab ini merupakan kerjasama dengan Dinas Perindagkop dan UKM Kota Pariaman yang berupaya untuk memberikan kenyamanan baik kepada pedagang dan pembeli di pasar pariaman.
“Kita berharap dengan semakin tingginya angka masyarakat yang mengikuti tes swab, kita berharap dapat mengetahui apakah mereka terdeteksi terkena corona virus disease 19 (Covid-19), dan kali ini, kita menggelat tes swab terhadap para pedagang yang berjualan di pasar pariaman,” ujarnya.
Syahrul mengatakan, tes swab ini bertujuan untuk memastikan para pedagang tidak terinfeksi virus corona. “Kota Pariaman saat ini telah menjadi zona hijau, dan tidak ada warga kita yang terinfeksi Covid-19, dan kita berharap jangan sampai muncul klaster baru penyebaran Covid-19 di Kota Pariaman, yang berasal dari pasar, karena pasar tempat orang ramai berkumpul dan bertaransaksi,” jelasnya.
Dinas Kesehatan menargetkan 300 pedagang yang ada di pasar pariaman untuk kita swab, tetapi karena kurangnya informasi dan ketidaktahuan tentang perlunya tes swab ini, maka yang mendaftar dan telah dilakukan tes swab sebanyak 43 orang “Kita sudah imbau kepada pedagang untuk di tes swab, tetapi meski sudah diimbau oleh petugas dari tim gugus tugas Covid-19 Kota Pariaman, yang terdiri dari TNI, Polri dan SatPol PP, namun masih banyak pedagang yang tidak ikut tes swab,” ucapnya.
“Karena itu, kita berencana untuk kembali menggelar tes swab ini pada hari senin mendatang, dan kita berharap para pedagang menyadari pentingya tes swab ini, selain untuk diri mereka sendiri, juga kepada masyarakat yang menjadi konsumen mereka,” tutup Syahrul.
Sejalan dengan pelaksanaan tes swab tersebut dua orang warga yang masuk dalam kategori Orang Tanpa Gejala (OTG) di Kota Pariaman, dinyatakan positif terjangkit virus corona (Covid-19).
“Kita mendapat informasi dari pihak Provinsi Sumatera Barat, dimana hasil tes swab yang dilakukan di Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) Padang sore tadi, telah keluar, dimana ada dua warga Kota Pariaman yang tinggal di Kecamatan Pariaman Tengah dinyatakan positif corona,” ujar Syahrul yang didampingi oleh Kadis Pol PP dan Damkar Kota Pariaman, Elvis Candra.
Dua orang tersebut merupakan guru yang mengajar di Kota Pariaman, dimana sebelumnya mereka diambil swab ketika Pemko Pariaman akan kembali menggelar belajar tatap muka, beberapa waktu yang lalu. “Kedua orang ini adalah OTG yang tidak memperlihatkan gejala-gejala sakit, dan kondisinya pun dalam keadaan sehat, sehingga mereka juga terkejut dengan hasil yang dikeluarkan oleh Fakultas Kedokteran UNAND Padang ini,” jelas Syahrul.
“Saat ini kita telah melakukan pendekatan persuasif terhadap yang bersangkutan, dan mereka siap untuk diisolasi di Padang, untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan serta hasil tes swab selanjutnya keluar, dimana besok, kita akan lakukan tes swab untuk keluarga dan saat ini kita sedang tracking orang yang berinteraksi dengan yang bersangkutan untuk kita tes swab juga,” ungkapnya.
Dinas Kesehatan dengan ketat melakukan tracking dari keterangan yang diambil dari yang bersangkutan, dan kita juga akan melakukan penyemprotan disinfektan di lokasi tempat tinggal dan daerah sekitarnya, ulasnya.
Sementara itu untuk pihak sekolah dari dua guru yang bersangkutan akan diliburkan selain melakukan tracking juga dan penyemprotan disenfektan di sekolah, sedangkan untuk sekolah yang lain menunggu keputusan dari pimpinan untuk instruksi selanjutnya, dan kita sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga,” tuturnya.
Syahrul juga menghimbau agar semua masyarakat tetap waspada, karena dengan dibukanya adaptasi kebiasaan baru, tidak tahu dengan siapa akan berinteraksi, sehingga tetap menjaga protokol kesehatan.
“Kepada masyarakat juga tidak usah panik, karena Covid-19 bukanlah aib, dan kita akan berupaya untuk memberikan yang terbaik agar Kota Pariaman kembali menjadi zona hijau, dengan terus menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah,” tutupnya.
Berdasarkan kondisi demikian, kemarin, Walikota Pariaman, Genius Umar langsung bertindak cepat dengan menggelar rapat bersama dengan stakeholder terkait, bertempat di Posko percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pariaman.
Dari hasil rapat tersebut diambil keputusan untuk meliburkan kembali seluruh sekolah yang ada di Kota Pariaman selama dua minggu kedepan, mulai dari tingkat SD, SMP/MTsN sampai SMA/SMK/MAN, dan juga untuk lembaga kursus serta PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) yang ada di Kota Paraiaman, juga ditutup untuk sementara waktu. “Dengan adanya Dua kasus Covid-19 di Kota Pariaman, maka status Kota Pariaman telah berubah dari zona hijau menjadi zona kuning, karena itu, kita tidak ingin nantinya virus ini semakin meluas, apalagi dua orang tersebut adalah tenaga pendidik,” ujarnya.
”Kita juga sudah berkoordinasi dengan instansi vertikal dan Forkopimda Kota Pariaman, yang pada dasarnya mereka mendukung penuh keputusan ini, dimana untuk sementara waktu, sekolah yang ada di Kota Pariaman diliburkan kembali, terhitung mulai besok (senin), 20 Juli 2020,” ungkap Genius.
“Mulai senin, anak-anak akan kembali belajar dengan sistem daring, sampai situasi kondusif kembali, karena kita tidak menginginkan adanya peningkatan kasus yang ada di sekolah, denagn begitu kita bisa menekan tingkat penyebaran dari Covid-19 ini,” terangnya.
Genius Umar juga mengajak agar masyarakat patuh terhadap anjuran yang telah diberikan oleh pemerintah dalam melaksanakan protokol kesehatan dalam kehidupan kita sehari-hari. “Kita berharap dengan adanya Adaptasi Kebiasaan Baru, dimana kita wajib memakai masker diluar ruangan atau dikerumunan orang, membiasakan selalu mencuci tangan pakai sabun dan selalu menyediakan hand sanitizer, serta tidak berjabat tangan atau bersentuhan dengan orang lain terlebih dahulu,” jelasnya. ”Semoga dengan adanya kasus Covid-19 di Kota Pariaman ini, kita dapat intropeksi diri, berbenah untuk selalu waspada dan hati-hati dan yang terpenting patuhi anjuran pemerintah tentang melaksanakan protokol kesehatan sebagai sebuah Adaptasi Kebiasaan Baru di kehidupan kita,” tandasnya mengakhiri. (**)