Wali Kota Pariaman H Genius Umar menyatakan rumah masyarakat yang menerima bantuan sosial ditempel stiker. Stiker tersebut berunyi rumah warga penerima bantuan sosial (bansos) Jaring Pengaman Sosial (JPS).
”Sebelumnya, rumah masyarakat tersebut telah dirampungkan nama-nama masyarakat penerima Bansos JPS, terdampak Corona Virus Disease 2019 (Covid-19),” kata Genius Umar usai dengan semua pihak dan perbankan yang bertindak sebagai penyalur bansos.
Pemko memberikan tempel stiker rumah warga penerima bantuan, baik penerima Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Langsung Tunai (BLT) mulai dari Kemensos, BLT Provinsi, BLT Kota Pariaman dan BLT dari Dana Desa serta Program Sembako.
Hal ini dijelaskanya, dilakukan untuk menghindari masyarakat penerima bantuan ganda. ”Kita nanti akan memberikan stempel di setiap rumah warga penerima bansos, dimana nanti ada kolom penerima bantuan, baik PKH, Program Sembako, BLT kemensos, BLT Provinsi, BLT Kota dan BLT Desa, yang akan diceklist, sehingga kita akan mengetahui yang bersangkutan sudah apa belum mendapatkan bantuan, dan apa saja bantuan yang sudah diterima,” ujarnya.
“Pada stiker ini nanti ada kita tuliskan nama, nama desa/kelurahan, dan kolom sumber dana bantuan, mulai dari pusat, provinsi, Kota Pariaman sampai sumber dana yang berasal dari Desa/Kelurahan,” ungkapnya.
“Selain program sembako, apabila ada ditemui penerima mendapatkan ceklist dua di kolom PKH, dan BLT, maka bantuannya akan kita tarik salah satu, dan desa akan kita tegur kenapa bisa yang bersangkutan menerima dua bantuan,” tukasnya.
Stiker JPS ini juga tidak boleh dicoret atau dilepas, apabila ditemukan siker ini sudah tidak terpasang dirumah penerima di bulan berikutnya, maka yang bersangkutan tidak kita bayarkan untuk bulan berikutnya.
“Hal ini juga sebagai bentuk efek psikologi bagi masyatakat penerima, seandainya dia mampu tapi ditempel stiker ini, tentu mereka akan malu, sehingga kita bisa melakukan filter, siapa masyarakat yang betul-betul berhak menerima bantuan ini,” tutup Genius Umar. (efa)