Samalam di Kayukolek “Camping Menggulai Kambing”

LIMAPULUH KOTA, METRO
Objek wisata Kayukolek memang menarik untuk dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara. Disamping pemandangannya sangat indah, lokasi objekwisata Kayukolek juga sangat cocok untuk para petualang pecinta Alam.

Untuk menarik minat para wisatawan berkunjung keobjek wisata Kayukolek, anak-anak muda nagari, pecinta alam, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan para penggiat seni, bakal menggelar sebuah iven perpaduan hobi pencinta alam, seni pertunjukan dan tradisi, Sabtu (25/7).

Kegiatan yang diberi nama “Camping Menggulai Kambing” itu, diyakini bakal mampu menarik kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara. Mengingat Alam panorama Kayukolek yang khas dengan udara pegunungan yang dingin dan aksesnya mudah dijangkau, bakal jadi magnet utama pecinta “camping”.

“Keterlibatan para seniman, pecinta alam dan anak-anak muda serta kekhasan Menggulai Kambing bakal hadirkan pesona unik Kayukolek,” sebut Ketua Pelaksana, Muhammad Reflin Azwar bersama Ketua Panitia, Aulia Qisti Elfan Habib, baru-baru ini kepada Wartawan.

Kecintaan beraktifitas dialam bebas, menjadi hal yang menarik bagi kebanyakan orang. Tidak hanya kalangan muda, orang dewasa yang telah berkeluarga dengan hobi menikmati alam, bakal menjadikan moment semalam di Kayukolek ini untuk mengenalkan alam pada anak-anak.

“Camping di alam terbuka, dengan suasana pegungunungan Sago, namun mudah diakses. Bermalam ditenda, api unggun, pertunjukan seni dan menikmati khas gulai kambing, kita kemas sebaik mungkin. Sehingga tidak hanya anak muda, keluarga pecinta alam dan pemula juga bisa ambil bagian dalam kegiatan ini nantinya,” tutur Muhammad Reflin Azwar, Aulia Qisti dan Rahmad Arief, yakin.

Para penggiat seni penyair nasional sekelas Iyut Fitra, Irmansyah dan Adri Sandra, juga bakal hadir dalam kesempatan tersebut. Selain itu juga akan ada music performance Happy Together, Digothal, Saxopoem, Bigau hingga Pantomin Zam Mine serta kegiatan menarik lainnya.

Penggiat seni yang juga aktifis Forum Peduli Luak Limopuluah, Yudilfan Habib Datuak Monti, juga apresiasi kegiatan yang akan digelar di Kayukolek. “Namun tentunya harus memperhatikan instruksi pemerintah untuk tetap melaksanakan kegiatan sesuai protok kesehatan dimasa Pandemi Covid-19,” harap Yudilfan Habib.

Menurut Habib Datuak Monti, Menggulai Kambing adalah sebuah khas prosesi yang melekat erat dengan masyarakat, terutama Minangkabau. Bagaimana menyembelih Kambing secara islami, tata cara mengolah daging hingga menyiapkan bumbu dan memasak gulai kambing, sudah menjadi bagian identitas masyarakat Luak Limopuluah.

“Hal ini tentunya sangat menarik untuk bisa diketahui, dilestarikan dan dipelajari bersama, tak ubahnya dengan kuliner khas Randang Minangkabau yang mendunia itu,” sebut Datuak Monti. (us)

Exit mobile version