LIMAPULUH KOTA, METRO
Langit Aliansyah Ismail (2,5) warga Jorong Paninjauan, Nagari Koto Tangah, Kecamatan Bukik Barisan, Kabupaten Limapuluh Kota, didiagnosa mengalami sakit Jantung Bocor dan penyakit komplikasi. Kini Langit terpaksa bolak-balik ke rumah sakit akibat penyakit yang dideritanya.
Di usia kecilnya, Langit sudah harus berjuang bertahan hidup melawan perihnya rasa sakit. Disaat anak-anak seusianya asik bermain dengan teman sebaya, justru Langit bertaruh nyawa saat menjalani Operasi di RSCM Jakarta akibat sakit Jantung Bocor, Maret setahun lalu.
Berharap sembuh dan tumbuh sehat agar bisa bermain layaknya anak-anak sehat lainnya, malah Langit harus pasrah didiagnosa menderita penyakit komplikasi penomonia paru-paru dan Laringomalasia. Hanya Satu harapan Langit, bisa sembuh dan bisa tumbuh bersama anak-anak lain seusianya.
Setelah beberapa kali dirawat di RSUD Ahcmad Darwis Limapuluh Kota, tim dokter menyarankan agar Langit dilakukan pemasangan Ring di saluran pernafasannya dan mesti di rujuk ke RSUP Dr. M. Djamil Padang. Mirisnya, untuk suntikan penomoni ini tidak lagi di tanggung oleh BPJS.
“Untuk suntikan vaksin penomoni tersebut tidak ada di RSUP Dr. M. Djamil adanya di Semen Padang Hospital. Untuk satu kali suntikan menghabiskan biaya lebih kurang 2 Juta rupiah. Itu bisa 3 sampai 5 kali tergantung respon tubuh si penerimanya,” cerita ibu landing Langit, Linda, kepada wartawan.
Istri Tercinta Wirmansyah ini tampak kuat menemani hari-hari anaknya agar bisa sembuh. Namun pasangan suami istri ini mulai khawatir terhadap mahalnya biaya yang harus ditanggung untuk berobat anaknya. Sementara, suaminya hanya bekerja sebagai petani dengan pengasilan jauh dari cukup.
Diceritakan Linda, untuk penyakit Laringomalaisia itu bisa menjadi kuat dengan memakan asupan gizi yang cukup. Dokter menyarankan untuk mengkonsumsi susu yang bernutrisi tinggi. “Harga susunya satu botol 300 ribu, itu hanya cukup untuk lima hari, sementara suami saya pekerjaannya hanya seorang petani,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, setelah operasi setahun lalu, langit sampai sekarang masih menggunakan slang NGT di hidungnya, untuk memasukan cairan ke dalam lambungnya (minum susu). “Harga Fing Buret untuk sambungan slangnya, satuannya Rp275.000,- yang dibutuhkan bisa 8 sehari dan harus di ganti setiap bulannya,” cerita Linda, yang cemas dengan biaya berobat anaknya.
Sambil berharap, Linda selalu berdoa agar suaminya terus mendapat rezki. Supaya anak tercintanya bisa menjalani perawatan dan dapat memenuhi asupan gizi agar bisa sembuh dan sehat seperti anak-anak lainnya. Dia juga sangat berharap bantuan Biaya pengobatan Langit dari hamba-hamba Allah yang Dermawan. “Saya kasihan dengan suami saya, ia bekerja seorang diri sebagai petani, gajinya juga tidak menentu,” ucapnya.
Bagi pembaca harian Pagi Posmetro Padang dimana saja berada yang ingin membantu meringankan keluarga Langit Aliansyah Ismail dapat menyalurkan ke nomor rekening BRI 550201010077533 a/n Alinda. Dan bisa menghubungi orangtua Langit di nomor 0823 5786 4597. (us)