Massa Tutup Akses Jalan TPA Regional di Payakumbuh

PADANG KARAMBIA, METRO
Puluhan orang warga Kelurahan Padang Karambia Kecamatan Payakumbuh Selatan melakukan aksi penutupan akses jalan menuju ke Tempat Pengelohan Akhir Sampah (TPAS) Regional Sumbar di Kelurahan Kapalo Koto Kecamatan Payakumbuh Selatan, Rabu (5/8).
Massa menutup akses jalan dengan cara memasang spanduk yang bertuliskan “Dampak Negatif dari TPA Regional telah merugikan masyarakat, untuk sementara TPA Regional ditutup sampai ada penyelesaian dari pihak UPTD TPA Regional dengan masyarakat”. Semua itu dilakukan sebagai bentuk kekecewaan warga atas limbah dari TPAS tersebut yang mengenai persawahan mereka. Sehingga mereka mengkhawatirkan bisa menyebabkan gagal panen.
Aksi puluhan orang pukul 08.00 WIB tersebut menyebabkan sejumlah mobil pengangkut sampah dari berbagai daerah terpaksa balik kanan. Beberapa armada di antaranya bahkan ada yang tetap memarkirkan mobil truk pengangkut sampah di pinggir jalan Khatib Sulaiman menuju ke lokasi TPA.
Aksi damai puluhan damai warga tersebut mendapat pengamanan dari sejumlah anggota polisi dan Satpol PP. Salah seorang warga mengaku, akan tetap menutup jalan ke TPA hingga persoalan diselesaikan Pemprov Sumbar.
“Kami sudah bertahun-tahun mengadukan persoalan ini, baik ke Pemko Payakumbuh, DPRD baik secara lisan maupun berbentuk surat. Namun, tidak ada tanggapan. Beberapa kali sawah kami gagal panen akibat limbah dari TPA tersebut. Aksi ini harga mati. Kami akan tutup jalan sampai ada titik terang,” terang  Ad panggilan Datuak, salah seorang warga kepada Iqbal Bermawi, staf ahli Walikota yang datang ke lokasi penutupan jalan.
At Datuak juga berharap Pemko Payakumbuh bisa melakukan mediasi dengan Pemprov Sumbar, sehingga persoalan tidak berlarut-larut. Selain Iqbal Bermawi, Kepala Kesbangpol, Kapolsekta Payakumbuh serta Kapolres Payakumbuh, AKBP Yuliani turut melihat aksi penutupan jalan tersebut.
Selain mengaku mengalami kerugianm cukup besar atas kondisi tersebut, warga juga meminta segala aktivitas TPA dihentikan sampai ditemui kesepakatan. Sementara, Staf Ahli Walikota Payakumbuh, Iqbal Bermawi mengatahan, pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan Pemprov terkait persoalan tersebut.
“Kita akan segera melakukan koordinasi dengan Pemprov sehingga persoalan ini bisa segera diselesaikan. Insya Allah paling lambat besok (Kamis-red) dari provinsi akan ada yang datang,” kata Iqbal.
Di tempat terpisah, Ketua Lembaga Tinggi Komando Pengendalian Stabilitas Ketahanan Nasional Pers Informasi Negara RI (LTKPSKN PIN RI) Harimanto mengaku, akan ikut mengawal proses yang dihadapi masyarakat terkait persoalan TPA tersebut. “ Kita prihatin proyek TPA yang telah lama merugikan masyarakat. Kita meminta pihak-pihak terkait untuk dapat menyelesaikan persoalan ini,” sebutnya.
Beberapa minggu sebelumnya, aksi penutupan jalan juga dilakukan warga Kelurahan Kapalo Koto, warga yang mengaku belum menerima ganti rugi lahan, menutup jalan ke TPA. Sehingga proyek pelebaran jalan ke TPA tersebut terpaksa dihentikan. Akibat aksi tersebut, puluhan truk pengankut sampah dari sejumlah kabupaten dan kota di Sumbar terpaksa berhenti beraktivitas.
Hingga berita ini diturunkan warga Kelurahan Padang Karambia, masih melakukan penutupan jalan ke TPA Regional, hanya truk pengangkut sampah asal Payakumbuh yang diizinkan naik untuk membuang sampah. (us)

Exit mobile version