Bupati Limapuluh Kota Harus Orang Cerdas

Budi Febriandi

LIMAPULUH KOTA, METRO–Pemerhati politik Lima Puluh Kota, Budi Febriandi me­nilai, bahwa Bupati Lima Puluh Kota kedepan haruslah orang yang cerdas, komunikatif dan berintegritas. Orang yang cerdas memiliki visi yang jelas dan terukur ber­­dasarkan data dan dapat dicapai dalam jangka waktu ter­tentu.

“Indikatornya, pertama haruslah orang yang cerdas, biasanya pemimpin yang cerdas memiliki visi yang jelas, terukur, berda­sar­k­an data dan dapat di­capai dalam jangka waktu ter­tentu. Bupati/Wakil Bu­pati yang tidak cerdas ha­nya memiliki angan dan mim­pi yang tidak berda­sar,” sebut Budi Febriandi, Rabu (11/9) ketika ditanya awak media.

Menurut Budi begitu sa­paan Budi Febriandi, Bupati dan Wakil Bupati yang cer­das, mampu meng­iden­tifikasi dan merumuskan dan mengelompokan per­ma­­salahan yang ada.  Me­ng­identifikasi dan me­nemukenali potensi yang dimiliki serta mampu menyusun alternatif peme­ca­han masalah dalam bentuk program dan kegiatan.

Selain itu disampaikan Budi, Bupati dan Wakil Bupati kedepan haruslah orang yang Komunikatif, yang memiliki kemampuan menjalin hubungan dan memg­komu­ni­kasikan, terkait visi, misi, gagasan/ide kepada semua stakeholder. Sehingga, semua pihak berkenan mem­berikan dukungan sumberdaya untuk mewujudkannya. Dalam konteks ini bisa dukungan dari masyarakat, ormas, parpol, legislatif, peme­rin­tah provinsi maupun pusat.

“Kesamaan parpol dengan pemerintah pusat belum jaminan untuk mendapat dukungan langsung, karena banyak daerah yang bupati/wakil bupatinya diusung oleh parpol pendukung pemerintah, tetapi tidak mendapat dukungan ketika menjalankan pemerintahan,” sebutnya.

Dikatakannya, selain cerdas, komunikatif juga harus Berintegritas. Bupati/Wakil Bupati haruslah orang-orang yang jujur dan dapat dipercaya. “Kecer­dasan dan kemampuan berkomunikasi haruslah didukung dengan integritas yang kuat, kalau tidak maka yang akan kita dapatkan hanyalah bupati dan wakil bupati yang pendusta dan membungkus kedustaannya dengan berbagaicara,” sebut Budi.

Menurut Budi Febriandi, masyaratak Lima Puluh Kota, dapat melihat dan mencermati Empat pa­sangan calon Bupati dan Wakil Bupati Lima Puluh Kota yang sudah mendaftar ke-KPU Lima Puluh Kota. Terutama terkait rekam jejak dan pertemananya. Kemudian apa yang sudah dilakukannya sesuai dengan profesi yang telah dijalani.

“Lihatlah rekam jejaknya, lihatlah circle perte­manan­nya. Lihatlah apa yang telah dilakukannya sesuai dengan profesi yang telah dijalaninya selama ini. Kalau pernah jadi bupati atau wakil bupati, apa yang sudah diperbuatnya, janji apa yang sudah dituntaskannya, kalau pernah jadi anggota DPRD, bagaimana dia mewakili rakyatnya, kalau dia pernah jadi pengusaha, lihatlah dia menjadi pengusaha seperti apa ?,” sebut Budi Febriandi. (uus)

Exit mobile version