Disnakerperin Lahirkan Inovasi Ciptakan Pelaku IKM Unggul

INOVASI— Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerperin) Kota Payakumbuh melahirkan inovasi, untuk menciptakan pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) yang unggul, mandiri, produktif dan berdaya saing, dengan nama bernama Klinik Analisis atau Klinik Anisa.

SUDIRMAN, METRO–Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerperin) Kota Payakumbuh melahirkan sebuah inovasi, yang bertujuan menciptakan pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) yang unggul, mandiri, produktif dan berdaya saing.

Inovasi yang diberinama Klinik Analisis Usaha atau disebut “Klinik Anisa” yang di prakarsai oleh Bidang Industri, Disnakerperin Kota Payakumbuh itu dilaunching langsung oleh Pj. Wali Kota Payakumbuh yang diwakili Asis­­ten Ekonomi dan Pem­bangunan, Elzadas­war­man di Aula Dis­na­kerpe­rin, akhir pekan ke­ma­rin.

“Ini sebagai wujud komitmen kita (Pemko Payakumbuh – red) dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyara­kat khususnya pelaku usaha di bidang perindustrian agar produk yang dihasilkan dan usaha yang dijalankan memiliki daya saing dan mampu berkontribusi positif terhadap laju pertumbuhan ekonomi daerah,” kata Pj. Wako yang diwakili Asisten II Elzadaswarman.

Pria yang akrab disapa Om Zet itu, memberikan apresiasi terhadap Disnakerperin, karena dengan di launchingnya Klinik Anisa ini berharap kedepannya IKM yang ada di Kota Payakumbuh lebih maju, berdaya saing dan go to the world.

“Nanti pelaku industri yang memiliki kendala bisa langsung berkonsultasi disini. Disnakerperin akan langsung memberikan pendampingan terhadap permasalahan yang dihadapi hingga tuntas,” ucapnya.

“Semoga inovasi ini bisa dimanfaat oleh ma­sya­rakat terutama pelaku IKM kita demi kemajuan Kota Payakumbuh,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Nakerperin Yunida Fatwa mengatakan, laun­ching inovasi ini sebagai pe­nanda telah diluncurkannya layanan klinik anisa secara resmi dan pelaku usaha sudah bisa mengakses layanan tersebut.

“Ini merupakan komitmen kita untuk membantu mengatasi segala kendala yang dihadapi IKM melalui layanan konsultasi, pendampingan,” kata Kadis Yunida Fatwa di­dam­pingi Kabid Industri Elya Harmi.

Ia menyebut, apabila diperlukan dinas siap men­jadi fasilitator adanya temu bisnis antara IKM dengan stakeholder terkait termasuk dengan investor, pemasok, distributor, perbankan/lembaga keuangan non bank ataupun industri dengan skala usaha yang lebih besar. “Kami siap memberikan pendampingan, ini sesuai harapan pimpinan kita untuk memajukan perekonomian dan investasi di Payakumbuh,” pungkasnya. (uus)

Exit mobile version