Pemilu Usai, Tokoh Luak Limo Puluah Berkumpul Menyongsong Pilkada

BAHAS PILKADA—Sejumlah tokoh politik Luak Limo Puluah berkumpul dan berdiskusi untuk membahas perhelatan Pilkada Limapuluh Kota.

LIMAPULUH KOTA, METRO–Usai pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) dan menyongsong Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak November 2024 beberapa bulan mendatang, tokoh tokoh politik lokal mulai berembuk dan berdiskusi tentang nasip daerah dan pe­ran, pengaruh dewan Lima Tahun kedepan.

Kegiatan diskusi dan si­laturahmi yang aktif dilaksanakan setiap Senin hingga Kamis di cafe hotel Sago Bungsu Tanjung Pati, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota itu dihadiri politisi senio dan politisi muda Luak Limopuluah diantaranya Wakil Bupati Lima­puluh Kota periode 2016-2021, Ferizal Ridwan, Ketua DPRD Limapuluh Kota periode 2004-2009, Ismardi BA, Zaqli Bros, mantan anggota DPRD, Syahrisman Dt. Iyang Bosa, Zulfahmi, Khairul Apit dan lainnya.

Sementara dari politisi muda, ikut hadir mantan ke­tua KNPI Limapuluh Kota Desmar Wahyudi dan Bambang Nasrul serta pengurus partai politik dan caleg 2024 diantaranya Arif Pratama, Ary Mareta, Riko Hidayatullah, Prima Maifirson, Pasrizal, Doni, Suryadinata, Dedi Candra, H. Dt Bosa, Fadli Riansyah, Ridwan, Egit, Al Mafbud, Al Heri dan Yose Ade Yanto serta lainnya.

“Kita berkumpul untuk berdiskusi dan menyumbang pemikiran agar kedepannya lembaga DPRD lebih produktif dan berada pada tatanan yang seharusnya,” ujar Desmar Wahyudi sebagai penggagas kegiatan itu didam­pingi Bambang Nasrul, Selasa (27/2) di Tanjung Pati.

Adapun katanya, group berkumpul yang dibuat ter­sebut disepakati bernama ‘Toko Politisi Muda luak 50’. “Pertemuan ini kita laksanakan setiap hari Senin hingga Kamis mulai pukul 14.00 Wib sampai dengan pukul 18.00 Wib,” katanya.

“Kegiatan ini kita isi de­ngan nuansa diskusi dan silaturahmi. Kita juga merang­kul para tokoh politik di Luak Limopuluah,” tambahnya.

Sementara itu, Ferizal Ridwan menyebut bahwa pertemuan demi pertemuan yang digelar aktif membahas perkembangan politik lokal dan nasional. Selain itu, group tersebut juga sebagai ajang berbagi pengalaman, kegiatan aksi sosial dan kemanusian serta ikut berperan altif dalam  pembangunan daerah.

Menurut pria yang akrab disapa Feri Buya itu, kegiatan diakusi dan dialog positif sangat dibutuhkan ditengah-tengah kemerosotan moral dan makin berkurangnya tokoh serta kader di daerah.

“Memang dialog tidak meneyelesaikan maslah tapi, tapi sebailiknya tak ada persoalan yang tak dapat diselasaikan dengan dialog. Makanya kita perlu bangun budaya berdialong ini,” tukuknya.

“Kita berharap, dengan aktifnya anak-anak muda berkecimpung dalam dunia politik, pemangku jabatan politik dan anggota DPRD akan lahir lembaga yang berwibawa dan anggota DPRD yang berkualitas di Luak Limopuluah,” pungkasnya. (uus)

Exit mobile version