Pedagang Gorengan Keluhkan Naiknya Harga Minyak Curah

MINYAK CURAH NAIK— Pedagang gorengan saat memasukkan minyak curah ke dalam tempat penggorengan. Mahalnya harga minyak curah saat ini berimbas kepada para pedagang gorengan di Kota Payakumbuh.

SUDIRMAN, METRO–Harga kebutuhan po­kok masyarakat dua pekan jelang memasuki bulan suci ramadhan 1445 H bertepatan 2024 M, me­ngalami kenaikan yang cukup tinggi. Diantaranya, cabe merah, cabe rawit, beras, minyak goreng curah termasuk tepung.

Kondisi tersebut dikeluhkan pedagang Gore­ngan yang ada di Kota Pa­yakumbuh perlintasan Sumbar-Riau. Terkait kondisi tersebut, pedagang tidak bisa berbuat banyak, sebab jika harus menaikkan harga jual atau memperkecil ukuran gorengan, justru akan berdampak pada penjualan. Hal tersebut diungkapkan Tania (22) pedagang Gorengan di Jalan Sudirman Pusat Kota Payakumbuh.

“Harga minyak goreng curah merangkak naik sejak beberapa bulan terakhir atau jelang Rama­dhan tahun 2024 ini, kenaikan terjadi secara perlahan/merangkak, mulai dari Rp. 500 hingga Rp. 1.000 per Kilogram,” ucap Tania, Minggu (25/2) kepada wartawan.

Putri pertama dari Sutanto itu juga menambahkan, saat ini harga beli Minyak Goreng curah perkilogramnya mencapai Rp. 16.000 dari harga sebelumnya yang hanya Rp. 13.000. Kenaikan harga itu menurutnya cukup memberatkan pedagang.

“Saat ini harga beli Minyak Goreng curah per­kilogramnya mencapai Rp. 16.000 dari harga sebelumnya yang hanya Rp. 13.000. Kenaikan harga itu cukup memberatkan pedagang ditengah kenaikan harga kebutuhan lainnya,” ucapnya.

Perharinya ia bisa mem­butuhkan minyak Goreng mencapai 15 hingga 20 Kilogram untuk menggo­reng berbagai jenis gore­ngan. Kenaikan tidak ha­nya terjadi pada Minyak Goreng, namun juga kebutuhan lainnya, diantara­nya cabe rawit, tepung terigu, gula pasir dan sa­yur kol.

“Selain diberatkan dengan naiknya harga minyak goreng curah, kami juga mengeluh de­ngan harga cabe rawit, tepung terigu, gula pasir dan sayur kol yang juga naik perlahan, sementara untuk menaikkan harga jual gorengan atau memperkecil ukuran tidak mungkin,” ucapnya.

Risma, salah seorang ibu rumah tangga yang berbelanja kebutuhan harian, juga menyebutkan soal naiknya harga kebutuhan pokok masyarakat. Tidak hanya sayur, tetapi juga beras, cabe, minyak goreng dan telur. Kenaikan ini jelas memberatkan masyarakat ditengah kondisi yang sulit saat ini.

“Jelas beratlah pak, harga-harga pada naik. Beras naik, cabe rawit, merah naik. Sementara mencari uang saat ini sulit pak. Sebentar lagi puasa ramadhan, tentu kebutuhan akan semakin meningkat. Harapannya semoga harga harga kebutuhan kembali normal,” harapnya. (uus)

Exit mobile version