“Bimtek ini adalah momen yang tepat untuk para guru kembali belajar, bersama-sama berdiskusi tentang strategi yang tepat agar program tahfidz dapat berjalan dengan sukses. Untuk itu kepada para guru tahfidz harus terus belajar dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,” sambungnya.
“Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi telah banyak memberi pengaruh negatif terhadap pola perilaku siswa, tetapi dengan membaca Alquran, Kami yakin akan mampu membentengi dan bahkan menuntun perilaku mereka ke arah yang lebih baik,” tutupnya.
Sebelumnya Kakan Kemenag, Irwan mengapresiasi Pemkab Limapuluh Kota yang berkomitmen mewujudkan program tahfidz sesuai dengan visi daerah. “Guru agama merupakan ujung tombak penyelenggaraan program tahfidz di Limapuluh Kota, diharapkan Bimtek ini mampu memastikan penguatan program Tahfidzul Qur’an dapat berjalan sesuai dengan target yang telah ditetapkan,” ungkap Irwan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Afri Efendi dalam laporannya menyampaikan, Bimtek ini diharapkan para peserta dapat memiliki motivasi tinggi untuk melaksanakan dan menyusun program tahfidz di SD maupun SMP. “Pelaksanaan Bimtek diselenggarakan hingga awal Desember, yang terdiri dari 6 angkatan dan akan diberikan materi oleh para narasumber yang berasal dari Kemenag, Guru Tahfidz, Imam Masjid, Pimpinan Ponpes, dan Pejabat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,” jelasnya. (uus)